Oleh: Robert Yewen
Papua adalah “surga kecil jatuh ke bumi”. Slogan ini teryata bukan sekedar slogan semata, tetapi faktanya Papua memang sangat indah dan unik, sehingga tak heran jika pulau paling timur Indonesia ini pantas disebut sebuah surga kecil yang jatuh ke bumi.
Kekayaan alam dan pesona wisata di berbagai daerah di seluruh tanah Papua yang luar biasa menjadi sebuah harta yang tak bisa dibohongi. Potensi wisata di Papua menjadi daya tarik tersendiri, sehingga tak heran jika banyak para wisatawan asing dari berbagai manca negara maupun wisatawan lokal di Indonesia yang rela “menabung” berbulan-bulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lamanya untuk bisa berkunjung ke pulau yang menyerupai burung cenderawasih ini.
Bicara keindahan alam Papua dan potensi wisatanya tentu bukan saja Danau Sentani di Kabupaten Jayapura, Salju Abadi di Puncak Kartenz di Lembah Baliem di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Danau Paniai di Kabupaten Paniai, wisata pesisir pantai di Biak, dan potensi wisata Raja Ampat yang kini dikenal oleh dunia, dan bahkan potensi alam lainnya yang berada di beberapa daerah di Papua, tetapi tak kala menariknya adalah potensi wisata air terjun tujuh tingkat yang berada di Kampung Siakwa Distrik Miyah Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat yang masih tersembunyi dan belum diketahui oleh banyak orang.
Air terjun tujuh tingkat di negeri berlambang penyu belimbing ini teryata memiliki keindahan yang sangat luar biasa, bahkan jika ditelusuri air terjun tujuh tingkat secara umum di Indonesia terdapat di beberapa wilayah, sebut saja misalnya di Air Terjun Tapsa, bertingkat tujuh di Kalimantan Barat, air terjun tujuh tingkat di sudut Kota Padang, air terjun tujuh tingkat Temburun di Kepulauan Riau, dan beberapa daerah lainnya.
Air terjun tujuh tingkat di Kampung Siakwa Distrik Miyah Kabupaten Tambrauw ini bernama “Anenderat”. air terjun ini berada di balik pepohonan yang lebat. Air terjun Anenderat ini mengalir indah setiap tingkatnya, berbagai tirai putih menutupi bebatuan curam. Air terjun ini masih sangat alami, sehingga tak heran jika kamu sudah berada dan merasakan dinginnya air terjun Anenderat, maka dipastikan kamu akan enggan untuk pergi.
Disambut Dengan Suara Air Terjun dan Suara Alami Burung Cenderawasih
Jika di lokasi air terjun lain tentu kamu akan disambut dengan suara air terjun yang mengalir deras dari suhu ke hilir, tentu berbeda dengan air terjun Anenderat, dimana kamu tidak hanya mendengar suara air terjun yang mengalir dari setiap berbantuan yang ada, tetapi kamu akan akan menikmati secara langsung suara alami dari burung surga, yaitu “burung cenderawasih”.
Burung cenderawasih bisa dijumpai di air terjun tujuh tingkat Anenderat, sehingga tak sia-sia jika berkunjung langsung dan menikmati keindahan alam di Kabupaten Tambrauw yang berada di tengah-tengah antara Kota Sorong dan Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat ini.
Untuk sampai ke air terjun Anenderat, kamu bisa menggunakan mobil dan motor melalui jalur darat, baik dari Kota Sorong maupun dari Kabupaten Manokwari. Namun jika disarankan lebih baik menggunakan jalur darat dari Kabupaten Manokwari, karena jaraknya tidak terlalu jauh dan hanya menghabiskan waktu kurang lebih 4-5 jam kamu sudah bisa tiba di lokasi air terjun Anenderat.
Selain itu, dalam perjalanan menggunakan mobil, tentu banyak potensi alam yang bisa dinikmati secara langsung, terutama melewati ilalang panjang yang berada di Lembah Kebar. Di Lembah kebar kamu bisa menikmati keindahan alamnya, tetapi bisa juga berhenti sejenak untuk menikmati hangatnya air panas alami di sana sebelum melanjutkan perjalanan ke air terjun Anenderat di Distrik Miyah.
Kamu yang akan berkunjung ke air terjun Anenderat jangan berpikir tentang uang di saku yang akan habis, kelelahan dalam perjalanan, tetapi yakinlah bahwa semua itu akan terbayarkan oleh panorama keindahan alam dan potensi wisata yang menyajikan sepanjang jalan mulai dari Lembah Kebar sampai ke air terjun Anenderat di Kampung Seakwa Distrik Miyah Kabupaten Tambrauw Provinsi Papua Barat. (***).