Oleh: Romana Syufi
Aku terlahir dengan darah tertumpah di tanah ini
Dialah saksi sejati pada saat tangisan pertamaku
Dialah karpet pertama ku dibaringkan dengan lumuran darah.
Dialah penolong utamaku di saat aku terjatuh dari Rahim suci ibu
Dialah yang menyambutku dengan senyuman lebar kali pertama aku terlahir
Walaupun semua manusia sedang sibuk dengan kecemasan pada kesakitan ibuku
Dialah yang bersedia memberikan tubuhnya untuk pertama kali ku berpijak.
Bahkan dia jugalah menjadi rumah untuk pembaringan kekekalanku.
Â
Tempat penenang rindu,penyemangat luka laraku
Tempat penghapus air mata duka-citaku
Tempat pelindung hiruk pikuknya kekejaman dunia
Dunia pemadam emosional yang kian membara
Tempat pelarian kerapuhan jiwaku yang merona pada kehasratan dunia
Mulai dari usia dini hingga usia dewasaku saat ini.
Â
Tempat  dibaluti ilalang bersama hutan rimba nan megah
Tempat diselimuti bukit bersama gunung yang menjulang tinggi
 bagai tembok pelindung istana kerajaan Disney
pepohonan yang berjajar rindang nan anggun bagaikan taman eden
nyanyian unggas begitu sempurna nan merdu bagaikan koor malam natal di vatikan
sungainya putih bening bagikan cristal mampu menyegarkan setiap nadi yang terendam.
Udaranya dingin bagaikan salju abadi syclop menyergap sukma
Itulah tempat istana kerajaan Asiti nan elok bagaikan burung cendrawasih endemic papua
 Aku berucap kata terakhir ; Aku Selalu Ingat Tempat Ini _ASITI