DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Mahasiswa Papua di Kota Makassar yang tergabung dalam Aliansi Pro Demokrasi (APD) yang juga terlibat dalam Komite Aksi HAM, mengaku tak bisa menyampaikan aspirasinya di muka umum saat peringati hari Hak Asasi Manusia (HAM) pada 10 Desember 2021, karena mendapatkan intimidasi dari Organisasi Masyarakat (Ormas) dan beberapa orang tak dikenal.
Tak hanya diintimidasi, mereka (Mahasiswa Papua) mengatakan bahkan Asrama Kamassan Cenderawasih IV Makassar pun dikepung sejumlah kelompok Ormas agar Mahasiswa Papua tak bisa keluar untuk ikut Aksi Peringati Hari HAM Internasional.
Dalam kronologis yang diterima media ini, Mahasiswa Papua di Makassar menyampaikan bahwa perlakuan intimidasi tersebut, dilakukan melalui pesan WhatsAp, SMS dan panggilan suara yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu (tanggal 7 sampai 10 Desember).
“Kami mau sampaikan berbagai kasus HAM di Papua pada aksi peringati hari HAM ini, tapi terhadang oleh Ormas dan OTK yang melakukan intimidasi, teror hingga pengepungan asrama tadi (10 Desember 2021),” beber Mahasiswa Papua di Kota Makassar dalam kronologis yang diterima diptapapua.com, Jumat (10/12/2021).
Ormas yang melakukan aksi teror tersebut, tergabung dalam Brigadir Muslim Indonesia (BMI) dan Pemuda Pancasila Kota Makassar. “Salah satu dalang dalam penyerangan ini ialah Zulkifli dari BMI yang sering mengintimidasi dan melakukan pembubaran terhadap aksi Mahasiswa Papua di Makassar. Bahkan Ormas dalam BMI dan Pemuda Pancasila yang melakukan aksi depan Asrama Papua pada hari HAM untuk bungkam ruang demokrasi,” jelas Mahasiswa Papua.
“Semua aksi penyerangan tersebut telah menunjukkan wajah atau ruang demokrasi di Indonesia yang semakin tertutup,” kata Mahasiswa Papua lebih lanjut.
Karena aksi Mahasiswa Papua di Makassar telah dibungkam, maka mereka hanya membacakan pernyataan sikap atau tuntutan aksi di dalam Asrama Papua Kamassan Cenderawasih IV Kota Makassar.
Berikut 13 tuntutan Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Pro Demokrasi (APD) Makassar yang juga terlibat dalam Komite Aksi Hari HAM 10 Desember 2021.
- Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM di Indonesia
- Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi Bangsa West Papua sebagai solusi Demokrasi
- Hentikan operasi militer di Tanah Papua
- Tarik militer organik dan non organik dari Tanah Papua
- Bebaskan Victor Yeimo dan seluruh tahanan politik Indonesia serta Papua
- Cabut UU Otonomi Khusus jilid II
- Berikan akses Jurnalis Nasional dan Internasional di Tanah Papua
- Hentikan segala bentuk intimidasi terhadap Mahasiswa Papua dan Indonesia
- Hentikan Rasialisme dan Diskriminasi terhadap Mahasiswa Papua di Indonesia
- Tangkap dan adili pelaku pelanggaran HAM di Papua dan Indonesia
- Buka ruang demokrasi seluas-luasnya bagi Rakyat/ Mahasiswa Papua dan Indonesia
- Tutup PT. Freeport, dan seluruh perusahaan yang melegitimasi pelanggaran HAM di Papua
- Tangkap dan adili pelaku pembubaran massa aksi mahasiswa Papua dan Indonesia