Oleh: Imanuel Nawipa
Berjuang di negerinya!
Beribu-ribuan mil tak merasa dahaga pun
Walaupun, memangku banyak beban
Engkau tak lekas lelah
Ya…inilah realitas hudup! Yang harus dijalani
Sedikit demi sedikit…kan meringankan beban itu
Dan menjadi gunung dalam kesejahteraan keluarga
Siapa yang mampu membenahi ?
Perjalanan yang masih panjang
Sabar dan sabar
Lebih baik makan yang se-adanya, walau tak sama seperti mereka
Itulah dinamika hidup, yang selalu ada harapan untuk itu
Pagi harus bergerak, pergi meremas sagu
Sepanjang jalan, ditemani suara merdu…dari atas pohon
Seekor burung emas bercampur coklat, t’lah menghibur mereka dengan suara merdunya…
Akhirnya, semangat pun bertambah. Dengan banyak keringat yang dikeluarkan demi keluarga yang lesuh itu…
Camkanlah baik-baik dalam hatimu yang dalam itu!
Hai..hai…penerus muda, yang kaya akan intelektual dan tenaga
Jangan kau..berfoya-foya dengan ketamakanmu
Tak sadarkah..bahwa tempatmu yang kaya telah dirampas oleh mereka yang kurang sehat akan morilnya dan minim dalam pertanggungjawaban
Sedih….sedih…
Lihatlah…..apa yang menjadi milikmu telah sirna…

Hai penerus mudah…makananmu adalah sagu, makananmu adalah kasbi, makananmu adalah keladi dan makananmu adalah…siap untuk melawan dan menjaga. Menjaga diri dan hutan dari mereka yang palsu dalam negeri ini…
Demi tempatmu itu, Papua…(**)