DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
“Logika Jakarta: Papua lagi tenang dikit, enaknya bikin bergejolak tentang apalagi yah? Oh iya, mari wacanakan saja OPM sebagai teroris” -Veronica Koman.
Belum lama ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana akan mengkaji dan menetapkan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai organisasi teroris.
Rencana tersebut menuai penolakan dari berbagai pihak, salah satunya Veronica Koman (VK), seorang pengacara sekaligus pegiat HAM yang vokal menyerukan persoalan Papua pada tingkat internasional. Menurutnya, penetapan OPM sebagai organisasi teroris akan memperburuk stigma Indonesia terhadap orang Papua.
“Mengkategorikan OPM sebagai teroris hanya akan memperparah stigma Indonesia terhadap Papua. Aparat akan makin bertindak sewenang-wenang di Papua. Makin banyak sipil yang akan disapurata oleh aparat,” tulis VK pada laman twitter pribadinya.
Veronica yang kini berada di Australia itu, mengatakan bahwa OPM itu tidak sekedar organisasi, namun telah merasuk dan menjadi ideologi orang Papua.
“OPM itu bukan sekedar organisasi perjuangan kemerdekaan, tapi OPM itu sudah menjelma menjadi roh dan ideologi. Akan begitu banyak Orang Papua merasa ikut dilabeli sebagai teroris,” bebernya.
“suatu langkah yang akan memperlebar jurang antara Jakarta dan Papua,” lanjut pegiat hak asasi manusia (HAM) ini.
Organisasi pro kemerdekaan Papua (TPNPB-OPM) adalah salah satu gerakan tertua di dunia. Banyak di antara orang Papua (warga sipil) yang menghargai OPM sebagai pejuang sejati.
“cukup yakin bahwa tentara Indonesia akan dinyatakan sebagai teroris oleh masyarakat Papua Barat, jika pemerintah Indonesia memutuskan untuk menyebut OPM sebagai kelompok teroris,” tegas Veronica Koman.
“OPM telah menjadi ideologi yang tidak mungkin diberantas oleh negara Indonesia,” tutup dia.