Penulis: Rosalina Syufi
Persipura adalah salah satu nama klub sepak bola dari Papua yang didirikan oleh putera asli Papua, Pendeta Mesackh Koibur, pada 1963.
Selasa (26/05) melalui video yang diunggah di chanel youtube persipurapapua 1963, Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano mendatangi tempat tinggal Pendeta Mesackh Koibur untuk merayakan ulang tahun pendiri klub sepak bola Persipura ini.
âKami datang sekaligus merayakan bapak punya ulang tahun, kami bangga karena bapak, Persipura bisa eksis sampai sekarang, anak-anak ini melanjutkan terus perjuangan semenjak berdirinya Persipura Jayapura,” beber ketua umum Persipura dalam video yang diunggah.
Awal mula Pendeta Mesackh Koibur mendirikan klub sepak bola ini karena memikirkan tentang nasib anak-anak muda atau anak-anak sekolah Papua pada saat itu. Ia memikirkan bahwa, anak mudalah yang akan menjadi tongkat utama dalam melanjutkan sebuah perjuangan. Bersamaan dengan seluruh pemerintah Belanda telah meninggalkan Papua (1963).
Pada saat itu, saya (pendiri) tidak tahu mau bekerja apa, saat terpilih sebagai sekretaris umum Gereja Kristen Injili (GKI) di tanah Papua dan belum punya pengalaman kerja ditambah lagi dengan masyarakat papua yang ‘marah-marah GKI’ karena masalah politik waktu itu.
âSaya mau katakan berulang kali itu, pada Desember 1962 sidang darurat saja dan saya terpilih sebagai sekretaris umum GKI, pada 1963 pemerintah Belanda ‘angkat kaki’ dari Papua. saya memasuki usia 25 tahun dan 1963 mulai kerja,” tutur pendiri klub sepak bola Persipura, Mesackh Koibur.
Lalu dia (Pendiri) menelepon teman sebangku saat sekolah dulu, yang berada di Belanda, untuk berbicara mengenai pembentukan tim sepak bola dan menyuruhnya untuk cepat pulang dari Belanda ke Papua karena pada waktu itu ada pertandingan kesebelasan di Kota Raja, dulunya di Kota ada asrama PMS.
âSaat teman saya datang dari Belanda, saya suruh dia jadi sekretaris sekaligus pelatih tim Persipura waktu itu, mulai dari itu di Kota Raja terbentuk tim kesebelasan, lama-lama mulai terbentuk dan berkembang, terus menerus hingga akhirnya namanya menjadi Persipura,” tandasnya.
“Saya pada beberapa kesempatan harus keliling kampung,Kota Raja sampai Sentani sana untuk minta dukungan dari masyarakat,â sambungnya dalam video berdurasi 8.28 menit itu.
Pendiri Klub sepak bola Persipura ini menuturkan bahwa pada awal terbentuknya tim kesebelasan ini banyak yang mendukung terutama dari orang tua.
Pendeta Mesackh Koibur mengatakan juga bahwa Persipura terlahir bukan karena terpaksa tetapi itu adalah jalan Tuhan. Dirinya tidak menyangka bahwa tim kesebelasan yang dibentuknya bisa berkembang terus sampai detik ini.
âSaya percaya bahwa Tuhan punya banyak cara untuk menolong orang-orang yang sementara dalam pergumuluannya,” ucapnya.
âSuatu waktu, Residen (sekarang namanya Bupati) kami mulai latihan di lapangan sepak bola Argapura, latihan di situ sampai ada orang-orang dari kantor mereka bilang, Eh anak Papua bisa main bola, kami langsung dihubungi Residen dan kami diberi bantuan kostum seadanya,â jelas Koibur.
âWaktu itu bola yang kami pakai latihan hanya satu, kalau kempes kita pake pompa untuk pompa dia (bola) lagi,” pungkasnya.