DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Sejak kemarin (16/11/2022) hingga malam ini (17/11), Mahasiswa Papua yang berada di Asrama Putera Mahasiswa Papua di Bali, masih dikepung oleh Pihak Kepolisian, Intelijen Negara bersama Ormas Reaksioner PGN, Ormas Pekat dan sejumlah Preman.
Sejak kemarin hingga malam ini, mahasiswa yang berada di dalam Asrama Papua tersebut, susah untuk dihubungi (hilang kontak). Diduga aparat kepolisian membatasi jaringan telekomunikasi terhadap mahasiswa Papua di Bali.
Puluhan aparat bersama para Ormas Reaksioner hingga malam ini, masih berada di luar Asrama. Sehingga, mahasiswa di dalam Asrama Papua tidak bisa keluar bebas. Bahkan diinformasikan bahwa beberapa kawan (mahasiswa Papua) dari luar yang mau mengantarkan makanan ke Mahasiswa Papua yang dikepung di Asrama itu dibatasi aparat kepolisian.
“Teman-teman dari kontrakan ada yang masak makanan terus antar ke kami, tetapi polisi dan Ormas di luar Asrama larang mereka, bahkan makanan yang mereka bawa dihambur di jalan aspal”.
Merespon pembungkaman ruang demokrasi ini, mahasiswa Papua di beberapa kota studi, seperti Malang, Surabaya, Jember, Yokyakarta dan Ternate mengeluarkan pernyataan tegas sebagai berikut:
“1) Aparatur negara Stop kepung Asrama Papua di Denpasar, Bali, 2) TNI/Polri Stop provokasi masyarakat sipil di Bali, 3) RIP Demokrasi NKRI, 4) Aparatur Negara TNI/Polri Stop Bungkam Hak Berpendapat, Berkumpul serta Berpolitik bagi Rakyat Papua, 5) Polda Bali Segera Tarik Mundur Aparat dan 6) Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratis bagi Rakyat Papua serta Mohon Advokasi dari Semua Pihak”.
Baca juga: (https://diptapapua.com/breaking-news-aparat-kepolisian-hingga-ormas-kepung-asrama-mahasiswa-papua-di-bali/)
Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Denpasar, Bali ini, bermula sejak Pihak Ormas dan Intelijen me-represif serta membubarkan aksi damai Mahasiswa Papua menolak pertemuan KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).