diptapapua.com, MALANG-Pemerintah Kota Malang dalam merespon pandemik global ini, turut memberi perhatian terhadap mahasiwa perantau yang berada di Kota Malang.
Pada Jumat (01/05), pemerintah Kota Malang melalui DPRD memberikan bantuan kepada mahasiwa Papua dan Papua Barat di Kota Malang. Bantuan tersebut berupa telur 2 kwintal, beras 3 kwintal, uang tunai serta masker untuk melindungi diri salama pandemik ini.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Abdurrochman menuturkan bahwa pintu DPRD Kota malang terbuka bagi mahasiswa manapun pun yang berkuliah di Malang, tidak hanya mahasiswa asli Malang.
“Pintu DPRD selalu terbuka lebar bagi mahasiswa yang bukan asal kota Malang dan yang asli Malang termasuk mahasiswa Papua yang membutuhkan bisa ke kantor DPRD kota malang,” ucap Abdurochman selaku ketua I DPRD kota Malang.
Abdurrochman juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa Papua dan Papua Barat juga seluruh mahasiswa yang berada di Kota Malang agar patuhi aturan serta jalani sesuai dengan himbauan yang telah dibuat, agar tidak ada korban nyawa dalam menghadapi pandemik ini.
“Himbauan atau pesan untuk mahasiswa Papua maupun mahasiswa yang bukan asal kota malang dan asli kota Malang agar menjaga kesehatan, ketertibaan, keamanan sesuai aturan pemerintahan kota Malang yang Sudah ditetapkan agar menghadapi Covid-19 ini tidak membahayakan nyawa,” tegas Abdurrochman saat mengantarkan bantuan kepada mahasiswa (jumat, 01/05/2020)
Wujud perhatian Pemerintah kota Malang terhadap mahasiswa perantau khususnya mahasiswa Papua dan Papua Barat yang berada di Kota Malang itu, mendapat apresiasi serta ucapan terimakasih yang tak terhingga dari mahasiswa Papua.
Hal itu diucapkan oleh Yanuarius Aritowi, mahasiswa asal kabupaten Tambrauw, Papua Barat yang berkuliah di Malang. Dirinya mengucap syukur serta rasa terimakasih kepada pemerintah setempat yang telah peduli terhadap kondisi mahasiswa perantau dengan memberikan bantuan.
“Kepada pemerintah kota Malang kami rasa bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih atas langkah dan upaya yang turut memberi perhatian melalui bantuan sembako untuk Kami mahasiswa Papua terlebih khususnya mahasiswa Tambrauw yang menimba ilmu di kota Batu di Malang ini,” tutur Yanuarius kepada redaksi diptapapua.com (2/5).
Yanuarius yang juga sebagai mahasiswa semester akhir ini, mengatakan bahwa kondisi yang saat ini dihadapi, sebagai perantau sangat sulit untuk mendapatkan kiriman berupa uang dari orangtua yang berada di Papua, khususnya yang berada di pedalaman.
“Adanya Covid-19 ini, mempengaruhi semua aktivitas, semua akses dilockdown, kami yang ingin atau tunggu mendapat kiriman berupa uang dari orang tua kami sangat sulit karena jauh dari kota atau di pedalaman, hal ini akan mempersulit kami untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya,” pungkas Yanuarius. (N/F: otniel)
