FOTO: Pengungsian di Maybrat Akibat Operasi Militer

DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –

Masyarakat sipil yang mendiami Kampung Awet Maym, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat mengungsi ke hutan akibat operasi militer di wilayah tersebut. Pengungsian itu terjadi usai penyerangan yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) terhadap pasukan Tentara Negara Indonesia (TNI) di Posramil Kisor pada Kamis (2/9) yang menyebabkan 4 TNI terbunuh, satu mengalami luka dan satu lainnya berhasil melarikan diri.

Seperti yang diberitakan beberapa media bahwa usai peristiwa tersebut, Panglima Komando Daerah Militer XVIII Kasuari memerintah agar segera diburu pelaku pembunuhan 4 anggota TNI tersebut. Bahkan pihaknya mengucurkan sebanyak dua peleton personil TNI AD dari Yonif Raider 762/VYS dan Kodim 1809/Maybrat bersama aparat kepolisian saat ini sedang melakukan pengejaran pelaku yang diketahui adalah kelompok TPNPB-OPM tersebut.

Meski demikian, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengaku pihaknya akan bertanggung jawab. Dia menegaskan bahwa penyerangan tersebut adalah perang pembebasan nasional Papua Barat yang tak akan berhenti dilakukan.

“Ini adalah perang pembebasan nasional Papua Barat di seluruh Tanah Papua. Perang ini tidak akan berhenti, akan berlanjut di seluruh Tanah Papua, kapan saja kami akan perang,” bebernya dalam siaran pers yang dikelurkan pihak TPNPB-OPM pada Kamis (2/9).

Merespon pengungsian itu, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dalam postingannya di laman facebook menuntut: 1. Menolak Kehadiran Militer di Maybrat dan Tanah Papua Barat, 2. Militer Indonesia hentikan Operasi militer yang mengusir, mengungsikan masyarakat sipil dari dusun Awet Maym, 3. Hentikan penangkapan masyarakat sipil yang tidak bersalah dan 4. Negara Indonesia segera selesaikan masalah Papua Barat yang kini belum selesai antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat dan Militer Indonesia dan membawa masalah Papua Barat ke meja Internasional.

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Praktek ‘Apropriasi’ Budaya Papua oleh Warga Jember saat Karnaval Budaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kasus diskriminasi terhadap mahasiswa asal Papua kerap terjadi, termasuk di Kabupaten Jember. Salah satunya dialami oleh Kostantina (24),...

Saat Yudisium, Mahasiswa Papua Kampus Unram Dikriminalisasi Pihak Kampus

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pasca Gelar Yudisium Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram), Security kampus dan Intelijen Kriminalisasi dan Intimidasi Mahasiswa Papua di Universitas...

Misa Perdana Pater Kristian Sasior Diiringi Tarian Adat Suku Irires

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Prosesi tarian adat Suku Irires mengiringi Misa Perdana Pater Kristian Sasior. OSA di Gereja Katolik Santa Maria Asiti,...

Alokasi Dana Pemilu Bermasalah, KPK Diminta Periksa KPU Tambrauw

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pengalokasian dana persiapan pemilihan umum (Pemilu) dikatakan bermasalah. Hal itu disampaikan oleh Yance Akmuri, selaku ketua Panitia Pemilihan...

IPMKR Sorong Luncurkan Website Berita: Demi Permudah Publikasi Informasi

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Bertepatan saat Musyawarah Besar, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kebar Raya (IPMKR) luncurkan Website berita resmi milik IPMKR. Situs berita...