DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
(Oleh: Kapten Gire)
Hak politik Orang Asli Papua (OAP) sudah dicuri memang sejak Aneksasi 1 Mei 1963, bukan hak politik saja, hak untuk rasa aman, apalagi hak untuk hidup, hak untuk rasa bahagia semua dicuri dan dihancurkan.
Tapi Kenapa aneksasi atau pencaplokan itu dilakukan oleh pemerintah Indonesia di bawah rezim Soekarno dengan kekuatan Militerisme?. Maka kita harus melihat proses sejarah panjang Papua Barat.
Setelah 1935 perusahaan Netherland Nieuw Guinea Patroleum Maatsctappij (NNGP) hadir di Sorong untuk mengeksplorasi minyak bumi. Untuk penambahan hasil tambahan Pada 1936 Colins, Dozy, dan Wissel di suruh melakukan ekspedisi hasil ekspedisi dan menemukan tambangan emas di gunung Ertsberg.
Hasil penemuan Dozy membuat dua laporan yang satu hasil yang satu palsu, karena anggapan Dozy emas di ertsberg masih mudah belum waktunya untuk bisa dieksploitasi. Maka laporan palsu di kasih ke perusahaan (NNGP) Netherland Nieuw Guinea Patroleum Maatsctappij. Aslinya Dozy dikirim ke di perpustakaan negeri Belanda selama 23 tahun kerena terjadi perang dunia II laporan tersebut terbengkalai begitu saja.
Laporan Dozy itu ditemukan 1959 oleh Jan van Gruisen seorang insinyur pertambangan (OBM) adalah perusahaan Belanda di Kalimantan yang mencari nikel ditanah papua. Gruisen dapat laporan hubungan temannya Forbes Wilson insinyur pertambangan awal mereka yang bekerja di Freeport sulpur McMoRan.
Pada 1960 Forbes Wilson pastikan dan menemukan gunung ertsberg, Cartenz, atau gunung Mangkawi. Setelah itu perusahaan Belanda dan perusahaan Amerika membagi Saham 60% dan 40% untuk kepentingan itu.
CIA Amerika Serikat dibawah pimpinan Allen Dulles direktur CIA Amerika Serikat Mempasilitasi pertemuan pernjanjian bungker di Villa Huntland Middlleburg, Virginia, Amerika Serikat, 23 Maret 1962 itu berlangsung alot dan memakan waktu.
Bahasan utamanya adalah soal Papua bagian barat, Dalam perundingan tersebut, Amerika Serikat (AS) menempatkan diri sebagai mediator meski sebenarnya Amerika Serikat punya kepentingan bersama Belanda untuk paksakan Indonesia harus merebut Papua.
Akhirnya, pada 15 Agustus 1962 disepakati perjanjian New York agreement dibahas untuk penentuan perjanjian syarat-syarat Penentuan pendapat Rakyat diantaranya
“Indonesia membangun Papua selama 25 dan didanai 30 US Dollar untuk Bagun Papua oleh Amerika dan Belanda. Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera 1987). Pepera dilakukan (One Man on voice) satu orang satu suara”
Namun tgl 30 September 1962 dilakukan lagi pernjanjian Roma agreement dengan mengubah perjanjian sebelum, Pepera yang 25 tahun diubah 10 tahun pertama 1969, satu orang satu suara diubah perwakilan bahkan dalam 14 juli – 2 Agustus 1969 yang tidak demokratis dan penuh tekanan dan intimidasi.
Sebelum Pepera 19 Desember 1961 Trikora atau Tri komandan rakyat yang dimana Sukarno memerintahkan Suharto untuk melakukan operasi darat, laut dan udara 1961 hinga saat ini 2024. 20 kali operasi dengan nama operasi yang berbeda tujuan operasi adalah untuk menghabiskan (AOP) dan menghabiskan serta serta menenggelamkan pulau papua beserta seluruh isinya.
Akar persoalannya adalah PT. Freeport dan seluruh perusahaan yang ada ditanah papua serta manipulasi sejarah yang dilakukan oleh Amerika Serikat Belanda dan Indonesia Demi kepentingan ekonomi politik.
Namun pertanyaannya bagaimana sikap mahasiswa Papua Barat hari ini ?
Jantung rakyat Papua adalah Mahasiswa Papua jika mahasiswa Papua diam Maka orang Papua habis”
Referensi
_Penulis P.J. Drooglever
_penulis Greg Paulgrain “Bayang bayang intervensi”
Penulis Paharizal & Ismantoro Dwi Yuwono “Freeport : Fakta-fakta yang Disembunyikan”