DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Dinilai sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Puncak (Damal) belum terpenuhi, Kaum Intelektual Damal yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Damal Kota Studi Malang, dengan tegas menyatakan sikap menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Puncak Damal. Salah seorang mahasiswa asal Puncak (Damal) Emti Kulla menanyakan kelayakan apa yang menjadi dasar pemekaran Kabupaten Puncak Damal.
“Dilihat dari SDM Kabupaten Puncak (Damal) sangat minim. Apakah pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai aspek untuk menyetujui pemekaran Kabupaten Puncak Damal?,” tanya Emti melalui pernyataan sikap yang diterima diptapapua.com.
Dia melanjutkan bahwa Kabupaten Induk Puncak yang akan dimekarkan tersebut, jika dilihat dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan tata kota, pembangunan infrastruktur belum terpenuhi atau belum layak. Selain itu, Emti mengatakan kehadiran Kabupaten baru akan mengakibatkan kepunahan alam serta manusianya.
“Kehadiran Kabupaten baru akan menghancurkan alam, seperti tempat keramat atau sakral yang sejak dahulu dirawat masyarakat. Juga akan berdampak ke manusianya, karena kehadiran militer, kapitalisme serta imperialisme,” jelasnya.
“Pemerintah Kabupaten Puncak dan para elit di Puncak jangan gunakan kesempatan saat rakyat Papua sedang trauma secara psikologis,” tambah Emti.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, kaum intelektual Damal se-Jawa Bali secara tegas menolak pemekaran Kabupaten Puncak Damal dan juga menolak pemekaran Provinsi Papua Tengah.
“Pemerintah Papua stop jadi Yudas di Jakarta, apapun tawarannya kami tetap tolak. Kami minta aspirasi ini didengar, jika tidak kami akan aksi besar-besaran di seluruh Indonesia,” tutup Emti Kulla wakili kaum intelektual Damal.