TAMBRAUW, diptapapua.com – Tiga bulan berjalan, penyebaran Covid-19 di Indonesia termasuk Papua atau Papua Barat. Berbagai upaya dilakukan pemerintah pusat maupun daerah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini.
Namun, penanganan Covid-19 di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat masih dibilang ‘longgar’. Hal itu diucapkan Nicodemus Momo, ketua Ikatan Mahasiswa Tambrauw (IMT) Jayapura. Menurutnya, DPRD terlihat tidak aktif dalam menangani kasus ini. Sehingga pihaknya meminta agar dibentuk tim pasukan khusus untuk merespon serta mengawali tiap bantuan atau dana yang dikucurkan atas dampak Covid-19 di Kabupaten Tambrauw.
“Saya minta kepada DPRD Kab.Tambrauw dalam hal ini, Ketua DPRD harus bentuk tim Pansus untuk kawal penyebaran Covid-19 dan juga dana yang direalisasikan dari Pusat, Provinsi maupun dari Kabupaten,” katanya melalui telepon selelur yang diterima diptapapua.com (17/06).
“Kalau bisa DPRD buat pertanggung jawaban tiap dana yang dikucurkan, sehingga dana itu diberikan tepat pada sasarannya,” sambung Nico.
Terkait bantuan tunai yang diberikan Pemda Tambrauw terhadap mahasiswa Tambrauw di seluruh kota study di Indonesia beberapa bulan lalu, Nico meminta kepada tim gugus tugas Covid-19 agar menyiapkan data real sehingga terdata dengan jelas dana yang telah dikeluarkan.
“Saya meminta kepada ketua tim gugus tugas Covid-19 Kab Tambrauw, harus ada data real dari bagian keuangan terkait dana yang sudah dikucurkan kepada Mahasiswa Tambrauw sehingga bukti pengirimannya diberikan kepada ketua IMT Se-Indonesia,” tegas Nico.
Kemudian, pihaknya meminta agar DPRD dan Pemda Tambrauw jeli terhadap tim medis yang bertugas selama masa pandemi ini.
“DPRD dan Pemda Tambrauw harus serius dan jeli melihat tim medis yang bertugas di Tambrauw selama masa pandemi ini. Kalau bisa mereka diberi tunjangan,” pungkas Nicodemus Momo. (N/F: Maxi)