Oleh: Roberth Yewen
Lembahku… kau bagaikan permaisuri di kayangan… Wajahmu bersinar menutupi hati yang gersang..
Lembahku…. Banyak orang menganggumi keindahanmu dan banyak nama diberikan kepadamu, tetapi satu yang pasti kau adalah lembah yang tak terlupakan.
Lembahku…Alang-alangmu yang tinggi menutupi sebagian wajah sang gadis lembah yang ditiup angin timur di sore hari, saat terbenamnya matahari di ufuk barat..
Oooohhhh…. Lembahku….Fajarpun akan datang dan pergi berlalu begitu saja oleh kejamnya sang waktu. Namun namamu tetap dipuja oleh sang pemilik negeri.
Lembahku…..Walaupun sang pemilk negeri bergelut dengan masa depan di negeri seberang, namun surgamu akan selalu dikenang dalam setiap sanubari anak-anak negeri dari lembah..
Oooohhhh lembahku…..Dari terbit dan terbenamnya matahari….Air panas alamimu…. Alang-alangmu…… dan senyuman dari pemilik negeri membuat setiap orang jatuh cinta dan enggan untuk melupakanmu (*).