Mahasiswa Mamteng Tuntut Pemda Segera Kucurkan Dana Pendidikan

DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –

Mahasiswa IKB-PMMTP se-Jawa Bali menuntut pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng) agar segera mengucurkan dana pendidikan yang tak tersalurkan sejak 2019 lalu.

Berdasarkan pernyataan sikap yang diterima diptapapua.com, Mahasiswa Mamteng mengatakan pemerintah Kabupaten Mamteng telah menggelapkan dana pendidikan bagi mahasiswa.

“Kabupaten Mamberamo Tengah menggelapkan dana pendidikan  study akhir dan dana pemondokan, sehingga dana tersebut belum terealisasikan baik untuk menyentuh substansi persoalan yang dihadapi oleh Mahasiswa Mamteng se-Jawa dan Bali,” jelas koordintor aksi pernyataan sikap, Uchu Jikwa.

Tersendaknya dana pendidikan tersebut, Jikwa mengaku mahasiswa Mamteng kesulitan tempat tinggal di kota studi. Juga dikatakan bahwa Pemerintah Mamteng tidak memberikan asrama permanen bagi mahasiswa di tiap kota studi.

“Masa kontrakan/ tempat tinggal habis, akibatnya diusir oleh pemilik kontrakan karena pemerintah Kabupaten Mamteng tidak melakukan pengadaan asrama permanen di kota-kota studi se-Indonesia. Akibatnya banyak mahasiswa Mamteng yang mengalami kesulitan tempat tinggal untuk akses pendidikan dengan baik,” jelasnya dalam pernyataan sikap yang dibacakan.

Persoalan dana pendidikan bagi mahasiswa Mamberamo Tengah ini, telah terjadi semenjak 2019 hingga kini. “Problem ini terus terjadi dari tahun ke tahun, terutama tahun 2019 hingga 2021 yang menjadi momentum di mana Mahasiswa Mamteng mengalami badai kesulitan, kerumitan berskala besar,” kata Uchu Jikwa.

Merespon persoalan tersebut, Mahasiswa Mamberamo Tengah menegaskan agar Pemerintah Mamteng segera mengalokasikan dana pendidikan  bagi mahasiswa. “JIka dana pendidkan tidak dialokasikan, maka mami mahasiswa Mamteng se-Jawa Bali ambil sikap tegas kepada actor-actor yang menggelapkan dana pendidikan tahun anggaran 2019-2021,” tegas Mahasiswa Mamteng dalam aksi pernyataan sikap yang berlangsung di Kota Surabaya.

  1. Selama Tahun (2019-2021) kami kehilangan tempat tinggal dan diterlantarkan, maka Pemerintah Daerah (Pemda) Mamteng segera menjawab bantuan dana pemondokan dan studi akhir bagi mahasiswa.
  2. Pemerintah Mamberamo Tengah (Mamteng) segera bertanggung jawab atas nasib kami mahasiswa Mamteng se-Jawa dan Bali
  3. Pemerintah Mamteng tidak pernah memperhatikan nasib mahasiswa se-Jawa dan Bali sejak tahun 2019-2021
  4. Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah segera menyalurkan bantuan dana langsung kepada mahasiswa yang berada di kota studi se-jawa dan bali
  5. Kami Mahasiswa se-Jawa dan Bali menolak tegas penyaluran bantuan dana melalui perantara atau secara kekeluargaan

"Obor Untuk Papua"

Maksimus Syufi
Maksimus Syufi
Jurnalis Dipta Papua

Related Articles

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Mahasiswa Nduga dan Lanny Jaya Kota Malang Sikapi Konflik Horizontal antara Masyarakat Lanny Jaya dan Nduga

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Konflik berawal dari kasus perselingkuhan yang berujung konflik saudara di kampung Hilekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua...

IPMK Kota Studi Jayapura Dukung Deklarasi Lembah Kebar Sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Kebar (IPMK) Kota Studi Jayapura mendukung deklarasi Lembah Kebar sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis...

Pernyataan Sikap Mahasiswa dan Pelajar Asal Nduga Terkait Dana Pendidikan

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Manusia Membutuhkan Pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar Manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara...

Teror Terhadap Mahasiswa Papua: Tetap Tenang dan Berbahaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Poster ini bukan untuk dikriminalisasi, maupun untuk mengganggu psikologis kawan-kawan. Barang kaya begini kita sudah alami dari lama sejak...

Kronologis dan Tuntutan Keluarga Korban Penembakan Thobias Silak

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kronologis dan tuntutan ini dikeluarkan oleh keluarga Thobias Silak, korban penembakan yang mati di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada...