DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Lombok mengutuk dan mengecam keras tindakan represifitas dan otoriter yang dilakukan otoritas Kampus Universitas Mataram melalui Kepala Security FKIP Unram yang mengusir tiga aktivis mahasiswa, Kawan Nyamuk (AMP) dan dua kawan solidaritas rakyat Indonesia yang sedang makan di kantin FKIP.
Dari kemarin, pihak Kampus Unram membubarkan Lapak Baca yang dilakukan mahasiswa, represifitas masih terus berlanjut hingga hari ini.
Bangsa penjajah dia tidak pernah menghargai dan menghormati harkat dan martabat bangsa yang dia menjajah da menindas (Dr. Socratez Sofyan Yoman).
“Bila tiang utama sistem adalah hidup dalam kebohongan, maka tak mengherankan apabila ancaman utamanya adalah hidup dalam kebenaran.” (Vaclav Havel)
Pada hari ini Rabu, Tanggal 22 Februari 2023 birokrasi kampus Universitas Mataram telah mempraktekkan nafsu represif, kriminalisasi, intimidasi dan teror terhadap mahasiswa Papua dan solidaritas Indonesia telah terjadi di kantin FKIP Unram. Sekitar pukul 14.20 WITA, datanglah kepala security FKIP Unram di kantin FKIP dan pura-pura main HP. Makanya kawan Nyamuk berkata kepada kawan-kawannya bahwa kepala security ini rupanya dia mau ambil foto kami. Tapi disahut sama salah satu kawannya mungkin dia mau makan di sini. “Kita positif thinking saja kawan,” ujarnya.
Setelah itu, Nyamuk tidak nyaman dengan kedatangan kepala Security FKIP UNRAM yang sedang memotret atau memetik sesuatu di belakang Nyamuk dan kawan-kawannya. Makanya Nyamuk pindah tempat meja untuk makan makanan yang sudah pesan, sambil melihat gerak gerik kepala security FKIP Unram yang sedang berdiri, karena kepala security tersebut pernah mengusir dan intimidasi kawan Nyamuk dan salah satu kawan. Pengamatan Nyamuk, kepala security FKIP Unram menanyakan ibu-ibu pedagang kantin dan mahasiswa satu persatu “Nyamuk dan kawan-kawannya ngapain, apa saja yang dibicarakan atau sedang dibicarakan dan sebagainya”.
Pukul 14.40 WITA kepala security telpon-telpon tapi, kami tidak tahu dia telpon dengan rektor Unram atau siapa kami tidak tahu?. Setelah itu, kepala security FKIP Unram ambil foto atau gambar sembunyi-sembunyi dilihat sama kawan Wim lalu kawan-kawan tanya “untuk apa kau ambil-ambil foto tanpa izin pak?” Dia menjawab “saya diperintahkan sama atasan saya (Polda NTB/Rektor Unram) untuk ambil foto”. Beberapa menit kemudian datanglah dua security Rektorat Universitas Mataram dan langsung ambil video arah Nyamuk, makanya Nyamuk langsung menentang mereka dengan nada keras bahwa apakah kita kriminal atau kita buat pornografi sehingga selalu memantau, mengawasi, mengontrol, mengusir dan intimidasi di dalam dunia kampus? kalian tidak punya pekerjaan sehingga kerja kalian hanya intimidasi, kriminalisasi, rasisme, teror dan memantau Mahasiswa Papua dan Solidaritas Indonesia?
Kepala security Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram mulai intimidasi dan interogasi kawan-kawan Nyamuk dengan mempertanyakan asal suku dari mana?vtinggal di mana? kuliah di mana? fakultas apa? minta KTP/KTM? dan foto-foto muka kawan-kawannya Nyamuk dengan ancaman dan intimidasi.
Pengakuan dari salah satu Security Rektorat Universitas Mataram mengatakan bahwa kami (security) Universitas Mataram diperintahkan oleh Rektor Universitas Mataram untuk mengawasi, mengontrol dan memantau aktivitas Nyamuk di dalam lingkungan kampus. Selanjutnya Nyamuk tanya lagi “kenapa kita harus diawasi setiap detik?” Karena agar tidak mempengaruhi mahasiswa lain.
Pernyataan Sikap Bahwa:
- Mengutuk dan mengancam keras kepala security FKIP Unram yang mengambil foto, intimidasi dan mengusir Nyamuk dan kawan-kawannya
2. Rektor Universitas Mataram hentikan kriminalisasi, intimidasi, teror dan pembunuhan karakter Mahasiswa Papua dan Solidaritas Indonesia di Universitas Mataram
3. Rektor Universitas Mataram stop! Kerja sama dengan Polda NTB untuk kriminalisasi, intimidasi, teror, represif dan menangkap Mahasiswa Papua dan Solidaritas Indonesia.
4. Rektor Universitas Mataram hentikan! pembungkaman ruang kebebasan akademik bagi Mahasiswa Papua dan solidaritas Indonesia di Universitas Mataram.
5. Rektor Universitas Mataram stop! Memasang security, intelijen, preman dan pedagang kantin untuk mengambil gambar-gambar Mahasiswa Papua dan solidaritas Indonesia.
6. Rektor Unram bersama security kampus dan intelijen Polda NTB hentikan pemeriksaan identitas privasi mahasiswa di Unram dengan ancaman, intimidasi dan teror terhadap Mahasiswa Solidaritas Indonesia.
7. Rektor Universitas Mataram segera menjamin ruang kebebasan akademik bagi Mahasiswa Papua dan solidaritas Indonesia di Universitas Mataram.
8. Rektor Unram stop! Memperkosa UUD 1945 pasal 28E tentang kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat, UU No.9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan berpendapat di muka umum dan serta rektor Unram hentikan perkosaan terhadap UU No.12 Tahun 2012 tentang kebebasan akademik dan otonom kampus.
Demikian pernyataan sikap ini kami buat dan kami sampaikan kepada Rektor Universitas Mataram dan Polda NTB agar segera dapat hentikan kriminalisasi, intimidasi, teror dan pembunuhan karakter Mahasiswa Papua dan Solidaritas Indonesia di lingkungan Universitas Mataram atau Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Medan Juang, 22 Februari 2023
Panjang umur hal-hal baik!
Lawan kriminalisasi, intimidasi dan teror!
Panjang Umur Perjuangan Pembebasan Nasional Papua Barat!