Masih Adakah Semangat 47 Pada 73 Kader PMKRI ?

Oleh: Yance Airai

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) merupakan salah satu organisasi pergerakan dan  pengkaderan yang didirikan pada 25 Mey 1947. PMKRI merupakan wadah yang didirikan oleh kaum muda dan mahasiswa Katolik Republik Indonesia pada saat itu untuk ikut berjuang bersama bangsa Indonesia.

PMKRI juga ikut memberikan goresan tinta pada lembaran sejarah bangsa ini dan mampu menyumbangkan banyak kader-kadernya yang berkontribusi bagi bangsa ini. Salah satunya ialah Almarhum Cosmas Batubara yang sebagai Menteri muda pada masa Orde Baru. Tidak hanya itu, masih banyak kader-kader lainnya.

Berdasarkan Visi PMKRI yang jelas bahwa terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati. Kita mengikuti dan membaca sejarah bahwa PMKRI juga mempunyai kontribusi besar bagi bangsa ini, ikut bersama Organisasi Cipayung lainnya yaitu HMI, GMKI, PMI dan GMNI mendirikan KNPI agar menghimpun seluruh Pemuda/i Indonesia dalam perjuangan bersama mewujudkan keadilan. PMKRI juga ikut berjuang menumbangkan rezim orde baru dan masih banyak hal lainnya. Kini kader-kader PMKRI dapat tersebar di seluruh pelosok Nusantara.

Saat ini PMKRI beranjak pada usia yang ke 73. Kini sudah tidak muda lagi, andaikan manusia sudah dikatakan usia senja. Di usia yang sekarang ini, PMKRI dihadapkan dengan banyak persoalan, baik internal perhimpunan maupun persoalan bangsa (eksternal). Kita lihat contoh, pada saat pelantikan PP PMKRI di Jakarta baru-baru ini menuai banyak protes terkait penetapan pengurus yang banyak melanggar AD/ART dan TAP MPA PMKRI. Persoalan bangsa juga sangat ramai seperti UU Omnibus Law, UU Ketenagakerjaan, kenaikan iuran BPJS, Covid-19, pelanggaran HAM di Papua, illegal loging dan masih banyak persoalan lainnya yang dihadapi bangsa ini dan PMKRI sebagai organisasi pergerakan terus berjuang serta bersuara untuk keadilan bagi rakyat di negeri ini.

Dengan melihat persoalan dan dinamika dalam perhimpunan sendiri (internal) maupun bangsa ini, muncullah sebuah pertanyaan refleksi bahwa “Masih adakah semangat 47 pada 73 bagi kader PMKRI ?” Jangan sampai kita hanya mampu mengucapkan dirgahayu tetapi tidak mampu melanjutkan semangat 47 itu. Usia yang ke-73, PMKRI harus merefleksikan kembali tentang perjuangan dan pergerakan selama ini. Merefleksikan kembali sistem pembinanaan kaderisasi yang harus merujuk pada perkembangan tekhnologi 4.0 tanpa harus menghilangkan nilai, jiwa dan semangat serta tujuan didirikannya perhimpunan ini.

Suara Pro Ecclesia Et Patria terus bergerumu di tengah rakyat yang tertindas dan terus bergerumu demi gereja dan bangsa (tanah air). Di usia yang ke-73 PMKRI harus lebih maju lagi dalam sistem pendidikan, mempunyai kader yang benar-benar peka terhadap situasi sosial kemasyarakatan. Bukan hanya menggunakan Baret Merah dan  Bol kuning saat selfie untuk pamer di media sosial atau hanya menggunakan indentitas PMKRI untuk bertemu orang-orang berdasi dan kursi empuk di gedung mewah. Kader PMKRI harus hadir sebagai yang berbeda dari yang lainnya. Kader PMKRI harus mampu menjadi lilin kecil yang menerangi kegelapan meski cahayanya kecil. Kader PMKRI harus mampu melanjutkan semangat 47 untuk gereja dan tanah air demi terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan  dan persaudaraan sejati.

Dies Natalis PMKRI St. Thomas Aquino ke-73

Pro Ecclesia Et Patria

Religio Omnium Cientiarum Anima

 

Penulis adalah kader PMKRI Cab. Jayapura, Germas Periode 2017-2019**

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Praktek ‘Apropriasi’ Budaya Papua oleh Warga Jember saat Karnaval Budaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kasus diskriminasi terhadap mahasiswa asal Papua kerap terjadi, termasuk di Kabupaten Jember. Salah satunya dialami oleh Kostantina (24),...

Saat Yudisium, Mahasiswa Papua Kampus Unram Dikriminalisasi Pihak Kampus

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pasca Gelar Yudisium Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram), Security kampus dan Intelijen Kriminalisasi dan Intimidasi Mahasiswa Papua di Universitas...

Misa Perdana Pater Kristian Sasior Diiringi Tarian Adat Suku Irires

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Prosesi tarian adat Suku Irires mengiringi Misa Perdana Pater Kristian Sasior. OSA di Gereja Katolik Santa Maria Asiti,...

Alokasi Dana Pemilu Bermasalah, KPK Diminta Periksa KPU Tambrauw

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pengalokasian dana persiapan pemilihan umum (Pemilu) dikatakan bermasalah. Hal itu disampaikan oleh Yance Akmuri, selaku ketua Panitia Pemilihan...

IPMKR Sorong Luncurkan Website Berita: Demi Permudah Publikasi Informasi

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Bertepatan saat Musyawarah Besar, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kebar Raya (IPMKR) luncurkan Website berita resmi milik IPMKR. Situs berita...