Oleh: Philipus Roni Wabia
Membaca merupakan penganalisis dan menginterpretasi yang dilakukan oleh seseorang yang sedang menbaca untuk memperoleh sesuatu yang disaampaikan oleh media. Dengan adanya membaca. kita dapat mengetahui berbagai macam gejolak yang terjadi di bumi pertiwi ini.
Membaca adalah berbahasa untuk memahami lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis baik melalui suara ataupun tidak dalam memahami informasi-informasi. Membaca adalah proses psikologis, sensorik, proses persepsual dan proses perkembangan.
- proses psikologis : Kesiapan membaca sangat dipengaruhi oleh proses-proses psikis seperti motivasi, Minat dan latar belakang social ekonomi
- Proses sensorik : Membaca dimulai dari melihat dengan indra penglihatan
- Proses perseptual : Dalam membaca persepsi dimulai dari melihat mendegarkan
- proses perkembangan : Membaca merupakan perkembangan disepanjang kehidupan seseorang.
Berdiskusi merupakan salah satu interaksi antara dua orang atau lebih, dalam bentuk pengetahuan, musyawarah, ataupun ilmu tertentu yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar. Diskusi juga biasa dianggap sebagai cara untuk bertukar pikiran demi meraih adanya kesepakatan bersama.
- Diskusi dapat dibagi menjadi beberapa bagian berikut:
- Seminar merupakan penjelasan suatu produk, masalah atau sesuatu yang dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Dalam seminar, ada beberapa ahli dalam bidangnya yang membahas topik tertentu untuk mencapai suatu kesepakatan.
- Lokakarya/ sanggar kerja juga termasuk dalam suatu diskusi yang tentunya membahas suatu pekerjaan atau profesi tertentu. Bukan itu saja, mungkin sebuah karya dari seseorang yang ahlinya biasa dibahas atau didiskusikan pada lokakarya tersebut.
- Simposium merupakan diskusi yang diadakan oleh beberapa orang atau kelompok untuk membahas tentang prasarana mengenai pokok permasalahan tertentu. Diskusi ini juga diadakan untuk mendapat suatu kesepakatan atau solusi bersama.
- Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan untuk memperluas wawasan tentang permasalahan yang sedang hangat dibicarakan oleh banyak orang serta melibatkan para ahli yang menjadi penulis atau pembicara di diskusi tersebut.
Diskusi sebagai wadah penyelesaian. Sehingga dengan diadakannya diskusi, masalah seberat apapun dipecahkan dengan cara yang baik.
Membaca juga dapat menambah pengetahuan, juga mendapatkan berbagai istilah dan informasi baru serta memperkaya kosakata untuk membantu kita dapat menyampaikan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Seketika kita membaca dan tidak berdiskusi, maka sadar maupun tidak sadar apa yang kita  baca bisa berlalu begitu saja. Apabila kita membaca dan mendiskusikannya, maka apa yang kita baca dan berdiskusi secara meluas, dapat menjadi titik tertentu dan mendapatkan pain-poin dasar bagi kita untuk mengaplikasikan pada dunia kerja.
Dengan adanya budaya baca, maka kita dapat memperoleh banyak pengetahuan dan mengingat kembali sejarah yang pernah diperjuangkan untuk memperoleh suatu tujuan tertentu.
Membaca dan berdiskusi adalah hal yang saling berkaitan erat dalam kehidupan kita. Kegiatan ini sangat penting bagi kita untuk dapat mengasah otak atau pola pikir kita, agar menjadi lebih tajam lagi serta dapat memilih dan memilah apa yang baik atau yang kurang baik.
Semakin mendewasakan dan mengarahkan, cara analisis kita lebih tajam dan pola pikir kita ke arah yang lebih jauh. Kegiatan berdiskusi telah mendarah daging bagi kita, semenjak masa anak-anak hingga dewasa ini. Tidak dapat dipungkiri, bahwa hal ini sudah ditanamkan oleh Bapak dan Mama semenjak kita masih anak-anak, seperti; berdoa bersama, makan bersama dan juga cerita bersama.
Melalui membaca dan berdiskusi, kita dapat memperoleh banyak informasi dan menambah pengetahuan. Melalui baca kita bisa mengenal seluk beluk dan gejala sosial yang terjadi di muka bumi ini.
Kita sekarang ini berada dalam negara yang penuh dengan problem-problem yang terjadi di atas tanah ini. Maka, kita sebagai anak muda Papua wajib dituntut untuk harus membaca dan berdiskusi sebanyak-banyaknya, agar kita bisa mengubah cara berpikir orang Papua ke arah yang lebih maju.
Mengingat kembali sejarah yang pernah diperjuangkan di atas tanah ini. Mencari jalan keluar atau solusi untuk dapat menyelesaikan problem-problem yang terjadi di bumi ibu pertiwi ini.
Problem yang terjadi di muka bumi juga semakin menghilang termakan oleh waktu dan globalisasi yang datang tiap jam, menit bahkan detik untuk menghapus luka membisu yang dialami oleh para pejuang kita. Apabila kita tidak dituntut untuk terus membaca dan berdiskusi untuk mengingat kembali sejarah kita, maka sadar dan tidak sadar sejarah kita akan hilang. Lalu kita akan dituntut untuk mengikuti norma dan drama yang dimainkan oleh negeri ini untuk menghapus budaya, jati diri dan ras kita pun akan ikut hilang.
Melalui diskusi, kita dapat disatukan dalam tali persaudaraan untuk membangun negara dan daerah ini ke arah yang lebih baik. Maka dari itu, kita sebagai penerus atau tulang punggung bangsa dan negara, diwajibkan untuk  terus berdiskusi dan mencari solusi agar ikatan tali persaudaraan kita, dapat terikat semakain erat untuk mancapai tujuan bersama.
*Penulis adalah Mahasiswa Papua kuliah di Uncen, Jayapura