PAPUA, diptapapua.com – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di bawah komandan batalion Kodap Intan Jaya, Aibon Kogeya, melakukan serangan terhadap pasukan TNI/Polri di antara Kampung Munimai dan Laggoa, Distrik Agisiga, Intan Jaya pada Jumat (06/11/2020). Dalam serangan tersebut, pihak TPNPB-OPM pimpinan Aibon Kogeya mengaku menembak mati tiga anggota TNI dan beberapa di antaranya mengalami luka-luka.
Aibon Kogeya mengatakan pihaknya siap bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut. “Pasukan TPNPB-OPM tidak akan berhenti perang sampai Papua merdeka penuh dari tangan Pemerintah Kolonial Republik Indonesia dan kami siap bertanggung jawab,” tuturnya melalui press release yang diterima redaksi diptapapua.com.
Kontak senjata tersebut terjadi, menurut laporan Aibon Kogeya bahwa pihak TNI/ Polri dari kampung Munimai menuju Kampung liwuga untuk mencari anggota TPNPB-OPM pada tiap Kampung di Intan Jaya.
“Tujuan anggota TNI/ Polri ke Liwuga mencari kami anggota TPNPB sambil menggaggu akftivitas rakyat sipil di setiap Kampung yang ada di wilayah Kabupaten Intan Jaya,” jelas Aibon Kogeya.
Berikut pernyataan sikap yang disampaikan pihak TPNPB-OPM Kodap Intan Jaya
- Kami Meminta Kepada Presiden Jokowi serta Jajarannya Agar Menekan atau Memberi Pemahaman kepada Pesuruhnya (TNI/Polri) agar tahu Hukum Humaniter Perang dan Tidak Melaggar Hak-Hak Rakyat Sipil.
- Nengara Segera Hentikan Pembunuhan, Pemerkosaan, Perampasan, Penculikan serta Pembunuhan terhadap Orang Asli Papua dari Sorong Sampai Merauke.
- Negara Kolonial Indonesia Mulai dari Presiden Sampai Desa, Segera Hentikan Lobi lobi Investasi Asing Untuk Masuk di Seluruh Wilayah Papua. Sebab Kami Rakyat Papua Korban dari Imperialisme, Kapitalisme, yang ditata dari Pemerintah Kolonial Indonesia;
- Kami Tidak akan berhenti perang, tetapi kami akan lawan, lawan dan lawan sampai titik penghabisan. Artinya Papua merdeka penuh baru kami akan berhenti perang.
Reporter: Maksimus Syufi