DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Dalam konferensi pers EcoNusa Outlook 2021 yang berlangsung di Kota Sorong pada Rabu (17/02/2021) tersebut, Koordinator Penanaman Sereh Wangi Distrik Mare, Beyum Antonela Baru menerangkan bahwa melalui produksi Sereh Wangi itu, pihaknya bersama masyarakat di Distrik Mare, Kabupaten Maybrat berusaha menciptakan inovasi dan juga sebagai pendapatan masyarakat di Kampung.
“Kami mendorong masyarakat di Kampung agar bisa berfikir bahwa lahan kosong atau lahan yang dianggap bahwa tidak bisa produksi, kita coba mengolah kembali dengan tanaman-tanaman produktif yang menjadi pendapatan. Sereh Wangi ini juga sebagai salah satu program inovasi Kampung,” jelasnya dalam acara yang berlangsung secara offline dan juga online tersebut.
Inovatif Antonela Baru ini bermula dari mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan EcoNusa. Kemudian, dia bersama beberapa rekannya berusaha mendorong masyarakat untuk menjadikan Sereh Wangi sebagai komoditi produksi.
“Saat itu masyarakat belum mengetahui bahwa Sereh Wangi ini bisa digunakan sebagai komodi produksi. Saat saya ikut kegiatan dari EcoNusa, kemudia saya bersama beberapa teman-teman mencoba mendorong Sereh Wangi untuk menjadi produk Kampung,” kata Antonela Baru.
Dikatakan juga bahwa hal tersebut akan mengubah cara berpikir masyarakat di Kampung yang konsumtif menjadi produktif. “Awalnya masyarakat hanya berfikir bahwa Sereh Wangi hanya digunakan untuk bumbu dapur, namun sebenarnya Sereh Wangi ini bisa dimanfaatkan untuk beberapa produk,” beber Koordinator Penanaman Sereh Wangi ini.
Saat ini, penanaman Sereh Wangi tersebar di enam Kampung, yaitu kampung Kombif, Suswa, Bakrabi, Mahos, Nafase dan Kampung Seya. Juga ada sekitar 13 pekarangan rumah serta lima lahan dari bekas Kebun yang dimanfaatkan untuk penanaman Sereh Wangi. Untuk langkah selanjutnya, Koordinator Sereh Wangi ini mengatakan bahwa mereka akan menyiapkan lahan sekitar 5 hektar di Kampung Kombif, 2 hektar di Kampung Bakrabi dan 2 hektar di Kampung Suswa.
“Lahan yang pertama kami siapakan adalah lahan untuk pembibitan. Kami masih memanfaatkan pekarangan rumah untuk pembibitan dan akan menghasilkan bibit yang banyak lagi, lalu proses penanaman,” terang Antonela Baru.
Rencananya Sereh Wangi ini akan diproduksi dalam skala yang besar, sehingga akan melahirkan produk turunan lainnya, seperti sabun, shampo, parfum dan yang lainnya. “Kami akan mendatangkan teman-teman yang bisa membuat produk turunan dari Sereh Wangi menjadi sabun, shampo, parfum dan lainnya,” bebernya. Antonela mengaku pihaknya telah melakukan produksi pertama Sereh Wangi menjadi minyak.
Mereka juga bekerja sama dengan Pemerintah Kampung melalui program dana desa untuk mendorong masyarakat agar melakukan kegiatan yang produktif guna menghasilkan pendapatan Kampung. “Dan juga kami bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat, Lembaga Swadaya Masyarakat JASOII Tanah Papua di Manokwari serta dengan Yayasan EcoNusa yang selalu kami konsultasi tentang penanaman Sereh Wangi ini,” ucap Antonela Baru.
Antonela mengaku, yang masih menjadi pekerjaan rumah mereka ialah menyiapkan tempat/ rumah produksi Sereh Wangi. “Yang masih menjadi pekerjaan kami adalah menyiapkan rumah produksi , sehingga Sereh Wangi ini tidak diproduksi di luar, tetapi kami bisa produksi di kampung sendiri dan ke depannya bisa dijual di Kampung,” pungkasnya.