DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Oleh: Siorus Degei)
Ruang sosial (tandom kehidupan) sangat lekat dengan pelbagai persoalan hidup yang pelit. Apalagi pada iklim masyarakat yang masih hidup dalam sistem nation berkembang, seperti halnya Indonesia.
Di Indonesia banyak problematika sosial, ekonomi, budaya, religi, politik, dan lainnya yang hingga hari ini belum final dan purna menemukan kata sepakat dan nuansa damai. Pemerintah NKRI punya banyak “PR” yang perlu segera diselesaikan.
Di bidang sosial budaya, mentalitas, moralitas, dan karakteristik bangsa ini masih sangat minim sebagai komoditi penunjang kemajuan bangsa.
Banyaknya produk persoalan yang bergelimpangan dan bersimpangsiuran di ruang publik menunjukkan bahwa bangsa dan negara ini masih labil atau belum bijak dan dewasa dalam merespons pelbagai soal hidup. Bayangkan ketika bangsa dan negara lain pusing bagaimana untuk bisa ke Bulan. Fokus bangsa dan negara ini sangat sibuk dan mentok hanya pada urusan-urusan dapur atau perkara-perkara kadaluarsa; konflik SARA, Konflik Digital, Hoaks, Radikalisme, Pengentasan KKN, Sampah, Citayam Fashion Week dan lainnya.
Di bidang ekonomi hutang luar Negeri bangsa ini (yang adalah warisan para stakeholder orde baru, dengan Soharto sebagai penghulu) tidak sedikit telah menguras keringat orde selanjutnya hingga kini. Belum lagi krisis ekonomi akibat tsunami pandemi Covid-19, Kenaikan BBM, Minyak Goreng, Bumbu Dapur dan lainnya. Hitung-hutang Negara ini adalah negara yang tahu berhutang tetapi amat kewalahan melunasi.
Di bidang religi, fenomena indiferenisme dan superioritas Agama mayoritas terhadap Agama minoritas masih sangat kental dan mengkristal, apalagi ketika sumbu konflik umat beragama dinyalakan oleh para provokator pengais kepentingan se-saat dan sesaat di ruang sosial maupun digital sebut saja Ustadz Abdul Somad, Ustadz Yayah Waloni, Habib Brizik, dan lainnya. Barangkali Indonesia menjadi Negara yang sulit tampil dewasa dan bijaksana menghadapi beragam persoalan yang berkonotasi keagamaan.
Di bidang politik, problematika yang sangat viral hari ini adalah wacana mempertahankan Joko Widodo sebagai presiden pada periode ketiga, jadi mantan Gubernur DKI Jakarta itu memperoleh bonus satu periode karena treat record-nya sangat gemilang di panggung perpolitikan.
Satu pertanyaan muncul kira-kira dia sebagai apa? Apakah bangsa dan negara ini masih terlalu kecil dan sempit untuk mendapatkan anak-anak bangsa yang hebat dan birlian? Apakah di dalam kandungan ibu Pertiwi hanya Jokowi yang mapan dan mantap sebagai seorang nasionalis.
Menurut penulis adalah amat inlogic. Negara ini sedang mempertontonkan sebuah sinetron fiktif semu yang sangat merusak tatanan demokrasi yang sudah lama terawat.
Kalau begini apa bedanya Jokowi dan Soeharto, penulis pikir tidak ada bedanya, hanya saja Soeharto memakai strategi keras tapi Jokowi lebih halus.
Dari semua problem itu penulis mau sedikit mengupas sebuah isu yang hingga hari menjadi nila dalam susu atau duri dalam daging di Republik ini, yakni TOGEL atau Toto Gelap, prostitusi/lokalisasi, Rolex dan Ludo King.
Sekeluarga Togel ini telah menjadi sebuah mata pencaharian hidup baru bagi banyak orang di Negeri ini. Khususnya di Papua TOGEL, Rolex dan Ludo King itu adalah berkat, hobi, hiburan, sangat sedikit pihak yang menilainya sebagai judi atau barang haram.
Bahkan lebih ironisnya lagi pihak-pihak yang semestinya tampil di garda depan dan memerangi habis virus sosial itu malah menjadi sebuah tameng ekspansi togel dan benteng mengguritanya togel di Papua. Sebut saja instansi pertahanan dan keamanan negara; POLRI, BRIMOB, DALMAS, dan POLPP.
Lembaga-lembaga ini amat munafik dalam memerangi togel di Papua. Mereka malah menjadi pemain bahkan pecandu aktif TOGEL.
Tulisan ini tidak hadir untuk menyalahkan satu pihak dan membenarkan lain pihak, juga bukan untuk memprovokasi masyarakat, khususnya orang asli Papua. Tetapi tulisan ini berusaha untuk menshare apa itu togel kepada publik khususnya orang asli Papua. Agar tidak terjerumus jauh ke dalam jurang kecanduan togel.
Sejarah Evolusi Togel di Papua
Togel atau Toto Gelap pertama kali muncul di Singapura pada 23 Mei 1968 Toto Gelap itu semacam Kasimo tempat berjudi, hiburan malam, prostitusi, miras, santai, dan lainnya. Togel itu nama resmi dari sebuah permainan lotere di bar itu.
Cara bermainnya yaitu dengan menebak angka. Ada dua belas angka yang harus ditebak dengan memakai rumus tidak resmi; artinya tidak ada teknis dan strategi menebak yang resmi, semuanya manual dalam arti sesuai perhitungan para pemain yang matematis.
Singapura menjadi pelopor merangseknya virus togel di Asia. Dari Singapura merambat ke Malaysia, Hongkong, Kamboja, Sydney, dan Taiwan, (https://id.wikipedia.org, 23/08/2022).
Rupanya negara yang menjadi mafia dan predator togel di Asia melirik Indonesia sebagai lahan subur tumbuh dan berkembang biaknya bibit togel. Bisnis togel memperoleh lahan pasar yang luas hampir diseantero Nusantara lantaran mayoritas orang Indonesia masih terbelakang, (https://issuu.com, 23/08/2022).
Dari seluruh wilayah Indonesia, Papua menjadi suatu tempat di mana ekspansi togel sangat aktif terjadi. Hampir semua daerah di sana mengenal sepak terjangnnya. Selain pemerintah dan mata pencaharian lainnya, togel juga ikut menghidupi kehidupan warga di sana. Semisal di Kab.
Dogiyai yang hingga kini proses pemberian intensifnya macet selama 7 bulan, hal serupa terjadi juga di Nabire dan kabarnya demontrasi akan digencarkan agar intensif yang sudah macet selama empat bulan itu dapat dibayar pada jatuh tempo.
Gambaran keterlilitan masyarakat kelas menengah ke bawah itu menunjukkan bahwa masyarakat tidak punya pilihan lagi untuk melanjutkan kehidupan dengan uang halal, maka wajar saja permainan togel menjadi pilihan mereka.
Para pengawai atau karyawan yang tidak menerima gaji atau terlambat menerimanya selaluh menjadikan togel sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
Seperti halnya di kabupaten Dogiyai, dimana terdapat banyak sekali tempat atau kios togel. Hampir di setiap jalan menuju terminal dan pusat kota, kios-kios togel sudah menjadi satu lukisan menarik yang siap menyambangi pengunjung atau pelancong di kota tersebut.
Gambaran serupa ada juga di Nabire, bahkan yang di Nabire lebih ngerih karena yang ada menjadi mata air judi bagi evolusi dan pelebaran sayap judi di wilayah MEEPAGO.
Nabire menjadi pusat bandar togel terbesar karena dari sana agen-agen togel berkembang biak dan bertambah banyak memenuhi persada bumi cendrawasih.
Dari sini sangat terkait sekali antara kelambanan dan keterlambatan pemerintah dalam memenuhi hak para karyawan dan pegawai, karena ketika sumber pendapatan publik lamban dan lambat dibayar maka togel menjadi satu-satunya harapan warga masyarakat tersebut, terlebih publik kelas menengah ke bawah.
Jadi lahan dimana togel itu bisa tumbuh subur tidak lain, melainkan hanya di daerah yang hak finansial warganya terabaikan atau sengaja diabaikan. Inkonsistensi pemenuhan hak para pegawai atau karyawan di kabupaten Dogiyai dan Nabire dapat menjadi contoh konkritnya.
Motivasi Ekspansi Togel Di Papua
Setiap eksistensi mempunyai arah dasar atau tujuan yang yang jelas, visi kehadiran manusia di bumi adalah untuk hidup dan mencintai kehidupan itu sendiri. Negara hadir sebagai wadah persatuan bangsa untuk mencapai cita-cita luhur sebagai nation merdeka. Gereja hadir sebagai saksi keselamatan dan duta perdamaian.
Seperti halnya beberapa hal di muka yang hadir dan bereksistensi sesuai dengan tujuannya masing-masing. Togel juga punya tujuan umum dan khusus. Tujuan umum togel ialah untuk memperluas pasar togel, dalam arti demi kemajuan bisnis perjudian, membuka pilihan alternatif bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk lebih mudah memperoleh rupiah. Adapun tujuan khususnya yakni untuk memonoplisisir dan mengkapitalisir uang publik.
Negara Indonesia harus sadar bahwa togel sangat merugikan negara berkalilipat. Bayangkan uang rakyat banyak terstor ke kios-kios togel dan rekening agen-agen judi lainnya.
Lebih parahnya lagi intansi keamanan menjadi pecandu aktif togel, memang tidak semua namun tidak sedikit DALMAS, BRIMOB, dan POLPP yang menjadi dalang di balik refolusi bisnis judi terbesar di Asia itu. Terlebih mereka yang mempunyai misi pemberantasan mafia dan predator togel.
Jadi sebenarnya togel itu adalah senjata mafia judi untuk memonoplisisir dan mengkapitalisir peredaran uang dalam suatu bangsa dan negara. Indonesia menjadi salah satu contoh konkrit negara yang menjadi korban kekejihan dan kekejaman mafia judi atau genster togel tersebut.
Kelambanan dan kelalaian pemerintah dalam memenuhi hak intensif warga negara menjadi momentum berharga bagi iblis togel untuk merayu, menggoda, dan meraub trofi besar dari bangsa dan negara.
Kenapa Togel Tumbuh Sunur di Papua?
Alasan utama dan terutama mengapa virus togel merajalela di Papua ialah tingkat kemiskinan yang pesat di sana. Papua itu Surga Kecil Yang Jatuh di Bumi (Katanya), namun nasip pemilik asli ulayat di sana sangat melarat.
Mereka kaya secara natural alamia namun miskin secara sosio manusiawi. Jadi Papua itu Surga sebagai fiksi tapi Neraka sebagai fiktif, indah dalam konsep, ngerih dalam kenyataan.
Selain kemiskinan, dominasi togel di Papua disebabkan juga oleh tingkat pendidikan yang rendah di sana. Papua menjadi satu-satunya daerah di Republik ini yang konsisten menduduki peringkat terendah sebagai daerah yang terbelakang dan tertinggal.
Banyak gedung bagus sekolah di bangun namun cenderung menjadi bangunan kosong karena tidak terpakai dan terawat. Ada juga bangunan sekolahnya tidak ada namun semangat belajar anak-anak di daerah tersebut sangat besar. Mereka punya mimpi yang besar namun tidak ada sarana penunjang yang dasar.
Mereka mau menggapai bulan namun situasi dan kondisi memaksakan mereka untuk tidak mengenyam pendidikan yang layak. Bayangkan saja bagaimana nasip dan masa depan generasi muda di beberapa daerah yang menjadi zona konflik atau mendan perang di Papua.
Semisal Kab. Intan Jaya dan Dugama yang hingga hari ini masih konsisten menjadi medan pertempuran antara TNI/POLRI versus TPN/OPM. Kira-kira bagaimana dengan nasip generasi muda di dua zona kontra produktif senjata api tersebut, sangat nihil ada emas atau generasi penerus bangsa dan negara dari tempat-tempat itu.
Jadi besarnya angka buta aksara di Papua menjadikan togel tumbuh subur dan menuai hasil trofi yang melimpah ruah. Banyak orang, apalagi orang-orang kecil sudah menjadikan togel itu sebagai mata pencaharian hidup dan karier.
Togel adalah penunjang dan penopang kehidupan orang-orang kecil dan menengah di Papua. Sehingga mengapa togel marak di Papua bukanlah hal yang mustahil karena memang daerah seperti itu yang menjadi target empuk penyebaran virus togel.
ROLEX dan Ludo King, Lokalisasi: ‘Adik Kandung’ Togel
Dewasa ini tidak komplit bila Rolex dan Ludo King (sebuah game online berupa permainan kartu yang sering dijudinisasi) tidak menemani togel. Di hampir semua tempat atau kios togel selalu ada tempat main rolex juga Ludo King di sebelahnya, togel, rolex dan Ludo King sudah menjadi “tritunggal judi” yang sudah sangat akrab eksis berdampingan dengan masyarakat Papua.
Sebelumnya rolex dan ludo king amat kabur bahkan sangat nihil bagi kalangan para pecinta cum pecandu togel di Papua. Judi yang mereka tahu hanyalah togel dan joker semata. Namun karena kemajuan togel yang revolusif radikalistik maka sayap rolex dan ludo king juga terbuka lebar dan berekspansi cepat.
Metode permainan rolex lebih simpel ketimbanag pola game kakanya, yakni togel. Jika togel itu dilakukan secara tidak langsung, disini rolex dilakukan secara langsung.
Misalnya kalau togel, pagi kita pasang berarti hasil tebakan itu akan keluar di siang hari. Tetapi jika rolex pagi kita pasang maka pagi itu juga atau saat itu juga hasilnya kita dapat atau kalah.
Jadi rolex lebih menjanjikan, seru, dan membuat ketagihan atau kecanduan buta yang hebat. Begitu juga dengan ludo king, pola mainnya persis seperti judi/joker, atau game ular tangga dengan dadunya sebagai pusat permainan.
Rolex dan Ludo King juga saat ini banyak dipelopori dan digemari oleh kaum milenial, jadi bukan saja orang dewasa, banyak anak muda juga yang sangat doyan dan candu bermain Rolex dan Ludo King.
Jika kita berkunjung ke kios-kios khas togel maka mayoritas pengunjung yang datang hampir semuanya adalah kaum milenial, orang tua telah mewariskan mata pencaharian baru ini kepada mereka.
Gabungan kios-kios togel itu kini sudah menjad sebuah pasar togel, pasar Rolex, pasar Ludo King, singkatnya “Kasimo Judi” atau “Kebun Haram” yang sangat ramai dari pagi sampai malam.
Di pasar togel ini hampir semua jurusan judi bereksistensi, berekspresi, dan berekspansi. Taring gagah iblis judi itu sangat nampak di pasar togel ini. Semua pengunjungnya itu terdiri dari masyarakat menengah ke bawah dan mayoritas kaum millenial.
Pertama-kali melihat gaya para pecinta dan pecandu togel dan rolex ini, saya berkesimpulan bahwa pasti nilai matematika mereka semasih sekolah bagus-bagus di atas standar.
Barangkali logika dan etika mereka dalam berdialektika dan berdinamika sangat matematis dan sistematis. Sehingga rumus-rumus kehidupan sekalipun rumit, tidak sulit bagi mereka.
Jadi rolex itu adalah adik kandung dari togel, rolex lebih mudah dan enteng, sementara togel agak sulit atau rumit. Rolex adalah anak refolusioner togel yang lancar di Papua tanpa pengawasan hukum dan keamanan negara.
Ironis sekali bahwa karena nafsu rupiah dan trofi yang tak teratur pihak keamanan bangsa ini yang bertugas memadamkan nyala api rolex yang besar. Kelemahan dan kecenderungan picik manusiawi pihak keamanan membuat mereka luluh lantah di bawah kaki rezim judi.
Hal ini sangat miris dan memprihatinkan karena negara yang katanya nation of the law atau negara hukum diperkosa dan dieksploitasi oleh para mafia judi, genster togel, dan juragan rolex.
Akhirul Kata
Jadi togel dan adiknya rolex dan Ludo King itu merupakan suatu judi raksasa di Asia dan sudah merambah serta bercokol refolusif di Indonesia, khususnya di Papua. Tanah paling subur untuk menanam dan membudidayakan togel itu adalah iklim sosial yang termarjinalkan secara sistematis, semisal di Papua.
Papua menjadi target para mafia togel, genster judi, dan juragan rolex yang empuk. Sehingga jangan heran jika di hampir seantero bumi Cendrawasih togel sudah menjadi mata pencaharian hidup tersendiri yang khas.
Solusi atas problematika ini ialah babahwa: Pertama, pemerintah di semua tingkatan harus menyikapi isu judi ini secara serius dan konsisten, semua sumber dan asal-muasal togel harus dipalang dan dikeringkan agar aktivitas dan produktivitas serta operasional togel, judi, ludo king dan rolex di Indonesia pada umumnya, dan di Papua lebih khususnya dapat macet, mandek, dan mentok di kepunahan final dan purna.
Kedua, setiap warga masyarakat terlebih khusus para pecinta dan pecandu togel, judi, dan rolex harus iklaf bahwa permainan itu i adalah haram dan tidak patut dalam hukum Agama, Negara, dan budaya, serta hukum alam.
Jadi permainan togel, judi, rolex, dan sejenisnya itu menjadi alat perusak tatanan kehidupan berbangsa bernegara dan beragama, serta berbudaya yang luhur dan baik.
Ketiga, bahwa hak intensifitas warga negara harus diperhatikan dengan baik, jujur, dan tepat waktu. Sebab alasan paling dasar etiket para pengunjung pasar gelap; kios togel,judi, rolex, dan lainnya ialah untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.
Jadi salah satu upaya pemusnahan virus togel ialah konsistensi pembayaran gaji pegawai dan karyawan. Hancurnya wajah sosial masyarakat karena togel di kabupaten Dogiyai dan Nabire bisa menjadi perhatian semua pihak untuk berbenah diri dan mematok pagar rumah anti judi.
*)Penulis Adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Filsafat “Fajar Timur “ (STFT “FT) Abepura-Papua