Momentum Natal & Mubes IPMAPUJA, Pemda Puncak Jaya Diharapkan Perhatikan Nasib Mahasiswa

DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya (IPMAPUJA) Se-Jawa Bali melakukan natal bersama dan Mubes ke-X di gedung YPPII Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Rangkaian kegiatan tersebut, berlangsung sejak 28 Desember 2022 hingga 01 Januari 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh tujuh koordinator wilayah IPMAPUJA Se-Jawa Bali tersebut, dimulai dengan ibadah natal bersama, seminar sehari, musyawarah besar pengurus IPMAPUJA pusat dan hingga penutupan atau ramah-tamah.

Saat ditemui di tempat kegiatan, Pengurus Pusat lama IPMAPUJA Se-Jawa Bali mengeluhkan soal beasiswa yang tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah Kabupaten Puncak Jaya. Sehingga, hal itu berimbas pada jalannya roda organisasi.

“Beasiswa sangat minim untuk Mahasiwa Puncak Jaya Se-Jawa dan Bali. Penanganan beasiswanya yang tidak sesuai dengan harapan kami, yaitu harus diterima di kantor pos. Hal itu berimbas pada ke-vakuman organisasi kami,” beber pengurus pusat lama IPMAPUJA Se-Jawa Bali, Mulani Jikwa.

Jikwa juga berharap kepada pengurus baru IPMAPUJA pusat yang terpilih melalui Mubes, agar bisa menyampaikan aspirasi kepada Pemda terkait dengan beasiswa. Dan juga terkait dengan aset berupa asrama mahasiswa Puncak Jawa di Surabaya dan Jakarta yang belum terealisasikan hingga saat ini.

“Harapan kita kepada pengurus baru IPMAPUJA agar bisa mendesak kepada Pemda Puncak Jaya untuk segera merealisasikan pembangunan asrama mahasiswa Puncak Jaya di Surabaya dan Jakarta yang sebelumnya telah kami perjuangkan,” tegas Mulani Jikwa.

Soal mutu sumber daya manusia, khususnya pada mahasiswa Puncak Jaya Se-Jawa dan Bali, Mulani Jikwa tegaskan agar kaderisasi mahasiswa baru asal Puncak Jaya terus dilakukan, sehingga selalu ada regenerasi.

Selanjutnya disampaikan pula oleh perwakilan senioritas IPMAPUJA, Mis Murib mengaku bahwa semenjak Corona Virus pada 2019 hingga saat ini, jumlah mahasiswa baru dari Puncak Jaya yang melanjutkan studi ke luar semakin kurang. Sehingga dia berharap kepada senioritas dan Pemda Puncak Jaya selalu berkoordinasi agar siswa dari Puncak Jaya bisa melanjutkan study di Jawa maupun daerah lainnya.

“Kami lihat selama ini kurang adanya perhatian penuh dari pemerintah, sehingga kami harap ada perhatian yang serius dari Pemda Puncak Jaya sehingga pembangunan SDM di Puncak Jaya semakin meningkat,” bebernya.

Pihaknya juga menegaskan agar Pemda perhatikan pemondokan bagi mahasiswa “kami mau kuliah baik atau tidak juga tergantung pada kenyamanan tempat tinggal kami. Jadi, pemda harus siapkan tempat tinggal yang baik bagi mahasiswa Puncak Jaya, supaya kami bisa lakukan aktivitas studi dengan lancar”.

Lebih lanjut disampaikan oleh pengurus pusat IPMAPUJA yang baru terpilih, agar Pemda harus salurkan beasiswa melalui kantor pos. Karena jika tidak, penanganan beasiswa ini berpengaruh ke jalannya organisasi.

Untuk asrama permanen bagi mahasiswa Puncak Jaya, baru terealisasi satu unit asrama di Yogyakarta. Namun di Surabaya dan Jakarta yang diusulkan belum terealisasikan. Meski, sudah dikeluarkan Memorandum of Understanding (MoU) untuk pembangunan asrama di dua kota studi tersebut. “Harapan kami, tahun ini segera pemda realisasikan,” beber Galon Kogoya, pengurus pusat baru IPMAPUJA Se-Jawa dan Bali saat ditemui wartawan Dipta Papua.

Pemda Puncak Jaya dinilai tidak perhatikan nasib mahasiswa Puncak Jaya Se-Jawa dan Bali. Bahkan saat kegiatan Natal dan Mubes IPMAPUJA Se-Jawa Bali di Batu, Malang yang menghabiskan biaya sebanyak Rp.140 juta itu tidak ada bantuan dari Pemda, meski panitia mengatakan telah memberikan proposal bantuan kegiatan kepada Pemda Puncak Jaya.

“Bahkan kegiatan kami ini, tidak ada bantuan dari Pemda Puncak Jaya, padahal kami sudah kasih masuk proposal. Dana yang kami gunakan untuk kegiatan ini, sumbangan dari senioritas, beberapa pihak lainnya dan kami sendiri cari dana. Bupati Puncak Jaya dia kasih secara pribadi, bukan dari pemerintah,” pungkas ketua Panitia, Liron Kiwo.

(Reporter: Maksimus Syufi)

"Obor Untuk Papua"

Maksimus Syufi
Maksimus Syufi
Jurnalis Dipta Papua

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Diskriminasi dan Stikmatisasi Terhadap Mahasiswa Papua Di Tanah Rantau

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Ujaran rasisme membanjiri Mahasiswa Papua di Surabaya Pada tanggal 15 hingga berlanjut 19, 2019 oleh ORMAS Reaksioner melontarkan kata-kata...

Marsinah: Mengenang 30 Tahun Rezim yang Tak Bertanggungjawab

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Bulan Mei merupakan bulan perjuangan, bukan hanya kalangan Buruh, melainkan juga kalangan perempuan. Bulan yang disebut-sebuat sebagai bulan Perlawanan...

PRESS RELEASE AMP: 60 Tahun Aneksasi Bangsa Papua dan Hari Buruh Internasional

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Tepat hari ini, 60 Tahun Aneksasi atau Pendudukan Indonesia di Tanah West Papua. Menurut Negara Republik Indonesia, 1...

Pernyataan Sikap IPMAPA Surabaya: Papua Darurat Operasi Militer !

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Amolongo, nimao ,koyao,koha, Kosa, Dormum, Foi-Moi, Tabea mufa, Nayaklak, Wiwao, Amakanie, Wa...wa...wa...a… Kasus pelangaran HAM di Papua semakin massif, sampai...

BREAKING NEWS: Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Diserang Ormas

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Hari ini, Senin 1 Mei 2023, sejumlah orang tak dikenal (kemungkinan Ormas Reaksioner), pada Pukul 09.26 WITA, mendatangi depan...