Musyawarah IMT Sorong Ciptakan Polemik

SORONG, diptapapua.com – Musyawarah Ikatan Pelajar Mahasiswa Tambrauw (IMT) Sorong pada Kamis (9/07) hingga Sabtu (11/7) menuai berbagai kontroversi yang seharusnya tidak terjadi. Marten Momo yang merupakan bakal calon ketua IMT Sorong mengaku kecewa dengan hasil yang diperoleh dari Musyawarah itu.

“Proses musyawarah tadi saya sangat kecewa, karena saat paparkan riwayat pendidikan saya lengkap dan jelas, sedangkan bakal calon yang satunya tidak ada kejelasan,” ucap Momo kepada diptapapua.com melalui telepon selulernya, Minggu (11/7).

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Albert Anari saksi dari kandidat Marten Momo. Dirinya mengaku keberatan dengan musyawarah yang berlangsung itu, karena menurutnya banyak sekali terjadi kecolongan.

“Banyak sekali kecolongan yang terjadi. Pimpinan sidang hanya pemuda dia tidak punya hak untuk pimpin forum mahasiswa dan juga salah seorang kandidat yang akhirnya terpilih menjadi ketua IMT Sorong tidak mempunya legalitas yang jelas di kampus,” tegasnya.

Dia mengatakan ada terjadi kecurangan atau manipulasi data yang dilakukan dalam pemilihan tersebut. “Ada peserta yang dipanggil ikut memilih, namun dia tidak punya nama. Daftar pemilih ada 117 tetapi ada permainan maka yang memilih ada 118 orang dan ini tidak adil,” papar Anari.

“Saya sebagai saksi dari Marten Momo, telah mengajukan keberatan atas hasil itu, namun tidak diindahkan bahkan saya disuruh keluar oleh pimpinan sidang,” tambahnya.

Kemudian dikatakan juga oleh komite musyawarah IMT Sorong, Herman Syufi bahwa pimpinan sidang tidak menetapkan keputusan berdasarkan suara yang mayoritas namun dia lebih utamakan yang minoritas.

“Pimpinan sidang tidak mendukung suara terbanyak. Surat suara pun tidak dicap resmi, hanya tanda tangan,” bebernya.

Herman meminta agar pemilihan ketua IMT Sorong ini dilakukan ulang. “Kita semua inginkan yang terbaik, tetapi jika ada kecurangan maka, saya minta untuk pemilihan ulang,” tuturnya.

“Jika tidak dilakukan pemilihan ulang maka, kita akan lakukan IMT tandingan, kita sendiri akan lihat siapa yang bakal dilantik oleh pemerintah,” tutup Herman. (N/F: Maxi)

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Perempuan Papua Dalam Cengkraman Kapitalisme

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Banyak orang menyuarakan tentang pembebasan perempuan dari cengkraman patriarki, kolonial atau bahkan kapitalisme. Terlepas dari semua itu, sebagian orang...

Perusahaan ‘Gelap’ Masuk di Perbatasan Intan Jaya dan Waropen

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Beredar di media sosial, terdapat sebuah perusahaan yang masuk secara 'Ilegal' atau tidak mengantongi izin dan mulai beroperasi di...

Puluhan TNI Siksa Warga Sipil di Puncak Jaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pada Kamis lalu (13/03/2025), puluhan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiksa 5 warga sipil di Kota Baru, Mulia, Puncak...

Menjawab Tantangan Kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang Dengan 4 Jurus

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Latar Belakang Kabupaten Pegunungan Bintang, yang beribu kota di Oksibil, merupakan salah satu daerah terpencil di Provinsi Papua...

Buku Karya Nyamuk Karunggu Ditahan Perpusnas RI

DIPTAPAPUA.con - Obor Untuk Papua -Nyamuk Karunggu melayangkan surat protes kepada Presiden Republik Indonesia, Perpusnas Indonesia, Menkopolhukam dan Menteri Hukum dan HAM di Jakarta...