diptapapua.com, TAMBRAUW – Semenjak instruksi yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makariem melalui surat edaran pada 24 Maret 2020 bahwa semua sekolah melakukan proses belajar mengajar secara online atau belajar dari rumah, artinya internet sangat dibutuhkan dalam hal ini.
Namun, melihat kondisi di Kabupaten Tambrauw, seluruh sekolah tidak dimungkinkan untuk menerapkan belajar dari rumah via internet. Fasilitas serta kapasitas internet yang tidak mendukung untuk proses belajar online.
Kepala Sekolah SD YPPK Santo Yohanes Asiti, Paskalis Syufi, S.Pd melalui wawancara dengan diptapapua.com mengatakan di sekolah hingga saat ini tidak ada aktivitas belajar mengajar. Pihaknya berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tambrauw agar mengambil kebijakan yang cepat dan tepat supaya siswa/i melakukan proses belajar.
“Saya berharap supaya Dinas Pendidikan bisa cari cara lain untuk sekolah-sekolah di Tambrauw ini mereka (murid) agar tetap bisa belajar,” bebernya, Jumat, (22/05).
Dirinya menuturkan semenjak awal sekolah tidak melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hingga kini, dari pihak dinas pendidikan Kabupaten Tambrauw tidak pernah melakukan sosialisasi terkait langkah apa yang harus dilakukan sekolah-sekolah dalam menghadapi pandemik ini.
“Kami di sekolah, terutama SD ini bingung harus buat apa, dari awal dinas pendidikan tidak adakan sosialisasi yang jelas ke kami, sehingga para murid dan juga guru-guru tidak ada proses belajar mengajar,” ucap Syufi.
“Dia (dinas pendidikan) hanya sampaikan kepada kami secara lisan, mungkin bertemu di jalan atau lewat di mana langsung dinas sampaikan, hanya begitu,” sambungnya kepada diptapapua.com.
Pada bulan April lalu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tambrauw beserta rombongan melakukan sosialisasi terkait Virus Corona di Kampung Asiti, Distrik Mawabuan. Dalam sosialisasi tersebut Sekda mengatakan bahwa untuk sekolah-sekolah tidak melakukan proses belajar mengajar dan Ujian Nasional (UN) ditiadakan.
Selang beberapa minggu menjelang UN, kepala dinas pendidikan Kabupaten Tambrauw menyampaikan secara lisan kepada Kepala Sekolah SD YPPPK Santo Yohanes Asiti bahwa sekolah harus melakukan Ujian Nasional.
“Saat itu kepala dinas lewat dengan mobil di Asiti, lalu sempat bertemu dengan saya, dari dalam mobil dia sampaikan bahwa sekolah harus melaksanakan UN, perintah dinas begitu yah kami di sekolah siap saja,” terang Syufi.
Syufi menceritakan saat persiapan untuk Ujian Nasional (UN) murid-muridnya diberikan materi atau juga latihan soal di rumah masing-masing. “Untuk persiapan UN kami (guru-guru) datang ke rumah siswa/i berikan latihan soal serta materi agar mereka juga ada bekal untuk mengikuti UN,” urainya.
Pihaknya mengaku belum lama ini, telah bertemu dengan Pengurus Sekolah Wilayah (PSW) Keuskupan Manokwari-Sorong di Manokwari dan meminta solusi dari PSW agar sekolah melakukan proses belajar mengajar dalam menghadapi pandemi ini.
“Saya sudah bertemu dengan PSW di Manokwari dan dia (PSW) sudah berikan langkah atau instruksi yang akan kami lakukan saat proses belajar mengajar nanti,” tutur Kepala Sekolah SD YPPPK Santo Yohanes Asiti ini.
“Jika pandemi ini terus berlanjut, maka mau tidak mau ajaran baru kami tetap melakukan kegiatan belajar mengajar, namun tetap mengikuti protocol dari pemerintah atau dinas terkait,” tutup Paskalis Syufi, (22/05). (N/F: Maxi)