Pemda Tambrauw Dinilai Lalai Perhatikan Kebutuhan Mahasiswa

DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –

Belum lama ini, berbagai pernyataan sikap terkait kendala kebutuhan atau kesejahteraan Mahasiswa Tambrauw di beberapa Kota Studi, seperti Jogja, Malang, Manado, Manokwari dan Jayapura. Berdasarkan informasi yang diterima, pernyataan Mahasiswa tersebut belum mendapat tanggapan dari pemerintah daerah Kabupaten Tambrauw.

Merespon perihal tuntutan Mahasiswa Tambrauw itu, Dewan Pimpinan Daerah Komine Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Tambrauw  mengaku berusaha memfasilitasi adanya ruang bersama antara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Komisi III DPRD Kabupaten Tambrauw serta seluruh ketua Ikatan Mahasiswa Tambrauw se-Indonesia.

Namun, pihak DPD KNPI Tambrauw mengatakan permintaan adanya ruang audiensi tersebut, belum mendapat kepastian.

Padahal, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Pelajar dan Mahasiswa DPD KNPI Kabupaten Tambrauw, Kosmas Sedik mengatakan pembangunan Sumber Daya Manusia merupakan persoalan mendasar perjuangan menghadirkan Kabupaten Tambrauw dan hal itu tertuang dalam Misi pertama Pemerintah Kabupaten Tambrauw.

“Namun dilihat sebelah mata. Pembayaran biaya listrik dan air di seluruh asrama maupun kontrakan Mahasiwa Tambrauw macet total, pembangunan Asrama Mahasiswa Tambrauw di Jayapura, rehab Asrama Tambrauw di Malang dan Yogyakarta, kelanjutan rumah kontrak bagi Mahasiswa Tambrauw di beberapa kota studi dan biaya tugas akhir bagi Mahasiswa Tambrauw ini, sama sekali tidak jelas,” jelasnya dalam pesan singkat yang diterima diptapapua.com.

“Dengan situasi ini masih pentingkah Kabupaten Tambrauw itu ada dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Jadi Misi Pemerintah Nomor Satu?,” tambahnya.

Dia menegaskan agar pihak Pemerintah maupun legislativ di kabupaten Tambrauw jangan menunggu hingga ada aksi demonstrasi dari mahasiswa baru mereka bertindak.

“Bupati, Sekda dan DPRD jangan tunggu sampai mahasiswa demo lalu sok-sok muncul sebagai malaikat penyelamat di hadapan Mahasiswa. Kemudian di belakang bangun stigma buruk bahwa Mahasiswa anarkis karena melawan pemerintah dan Negara,” beber Kosmas Sedik.

Dia juga menanyakan fungsi DPRD Tambrauw. Lantaran persoalan aspirasi Pencaker asli Tambrauw dan aspirasi pembangunan asrama permanen Mahasiswa Tambrauw di Jayapura belum tuntas hingga detik ini.

“Maka bagi saya, DPRD Tambrauw itu pengikut Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Tambrauw dan bukan perwakilan rakyat Tambrauw,” tegas Sedik.

Dirinya mendesak DPRD Tambrauw agar segera menyusun dan menetapkan Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang Pembangunan Sumber Daya Manusia Tambrauw. “Saya bersedia sebagai akademisi, bekerja sama menyusun naskah akademik dan rancangannya. Intinya berikan anggaran dan kewenangan,” ujar Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Pelajar dan Mahasiswa DPD KNPI Kabupaten Tambrauw ini.

Kosmas Sedik juga menuntut agar Bupati Tambrauw segera menggantikan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tambrauw dan segera kembalikan pengelolaan dana bantuan sosial yang diperuntukkan bagi pembayaran listrik dan air di asrama mahasiswa ke Badan Keuangan dan Aset Daerah seperti beberapa waktu lalu agar prosesnya berjalan lancar.

Dia berharap ada perhatian yang serius dari pemerintah bagi pembangunan Sumber Daya Manusia Tambrauw. Sebab “pembangunan bagian ini merupakan cita-cita awal perjuangan menghadirkan Kabupaten Tambrauw dan poin pertama misi pemerintah Kabupaten Tambrauw serta bukti tanggung jawab negara bagi cita-cita dan masa depan kehidupan Bangsa”.

“Pemerintah Kabupaten Tambrauw jangan jadikan persoalan sederhana seperti mahasiswa mabuk dan mahasiswa yang sering kritisi Pemda sebagai alasan untuk masa bodoh dengan Mahasiswa. Tetapi harus ada perhatian serius bagi pembangunan Sumber Daya Manusia Tambrauw,” pungkas Kosmas Sedik.

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Perempuan Papua Dalam Cengkraman Kapitalisme

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Banyak orang menyuarakan tentang pembebasan perempuan dari cengkraman patriarki, kolonial atau bahkan kapitalisme. Terlepas dari semua itu, sebagian orang...

Perusahaan ‘Gelap’ Masuk di Perbatasan Intan Jaya dan Waropen

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Beredar di media sosial, terdapat sebuah perusahaan yang masuk secara 'Ilegal' atau tidak mengantongi izin dan mulai beroperasi di...

Puluhan TNI Siksa Warga Sipil di Puncak Jaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pada Kamis lalu (13/03/2025), puluhan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiksa 5 warga sipil di Kota Baru, Mulia, Puncak...

Menjawab Tantangan Kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang Dengan 4 Jurus

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Latar Belakang Kabupaten Pegunungan Bintang, yang beribu kota di Oksibil, merupakan salah satu daerah terpencil di Provinsi Papua...

Buku Karya Nyamuk Karunggu Ditahan Perpusnas RI

DIPTAPAPUA.con - Obor Untuk Papua -Nyamuk Karunggu melayangkan surat protes kepada Presiden Republik Indonesia, Perpusnas Indonesia, Menkopolhukam dan Menteri Hukum dan HAM di Jakarta...