diptapapua.com, JAYAPURA – Aloisius Anii atau yang kerap disapa Yance ini, ialah seorang mahasiswa asal Kabupaten Tambrauw yang baru diwisudakan secara online dari Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, pada Kamis (28/05).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) ini mengatakan dirinya baru diwisudakan setelah lima tahun berproses di Uncen. “Saya kuliah hingga lima tahun baru wisuda, namun demikian IPK yang diraih itu bukan sebuah ukuran atau dapat Cum Laude sekalipun, tergantung pada individu itu sendiri, kualitas seseorang akan diukur saat di lapangan” urainya.
Yance menuturkan bahwa meskipun pemabuk, tetapi kembali ke pribadi yang memiliki cita-cita atau tekad untuk berjuang dan pasti akan ada hasil yang diraih.
“Tidak ada sesuatu yang susah di bumi ini, yang susah itu ada pada pribadi orang, Dei gratia omnes ad (Rahmat Tuhan untuk semua orang),” bebernya kepada diptapapua.com (28/05).
“Saya selama 8 (delapan) tahun meninggalkan istri, anak dan semua keluarga di kampung, demi mengejar sebuah cita-cita yang pada hari ini telah saya raih,” lanjutnya.
Mahasiswa dengan program study administrasi perkantoran ini mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh kolega, keluarga yang sudah mendukungnya hingga di titik itu.
Yance juga berpesan kepada adik-adiknya yang sedang berjuang agar jangan pernah patah semangat, tidak ada yang sulit jika kita mau untuk berjuang, pasti yang kita impikan terwujud.
“Intinya itu kita punya niat, Tuhan sudah atur kita punya hidup, mau dia mabuk atau tidak, namun Tuhan berkehendak maka dia pun pasti bisa sukses,” pintanya.
“Setelah pandemi ini usai, akses dibuka, saya aka pulang untuk melamar pekerjaan di Bank,” ucap Yance.
Sance Loisa Jambuani salah seorang mahasiswi yang berasal dari Kabupaten Tambrauw juga diwisudakan pada hari ini (28/05). Sance berpesan kepada juniornya yang masih berjuang agar tetap semangat dalam perkuliahan, belajar dan banyak berdoa.
“Untuk adik-adik ingat tujuan awal ke sini ialah untuk kuliah jadi tetap fokus untuk kuliah dan juga ingat perjuangan orang tua terhadap kalian semua, nikmati proses dan jangan sia-siakan kesempatan ini,” tuturnya.
Mahasiswi angkatan 2016 yang aktif di beberapa organisasi, seperti KNPI, IPMK, Papua Muda Inspiratif ini mengatakan jika Tuhan berkehendak maka dirinya akan melanjutkan ke jenjang pasca sarjana (S2).
“Jika Tuhan berkenan, saya akan lanjut S2 dan itu pun sudah disepakati dari orang tua,” jelas Jambuani saat dihubungi diptapapua.com via whatsApp (28/05)
Mewakili Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kebar (IPMK) Samuel Narai, mantan ketua IPMK ini mengatakan sangat bangga terhadap dua orang putera dan putri asli Tambrauw, Aloisius Anii dan Sance Loisa Jambuani yang tadi (28/05) baru diwisudakan, meski dalam kondisi pandemi ini.
“Kami semua bangga karena tadi sudah dengar dibacakan nama serta gelar kedua senior kita melalui live streaming di youtube, perjuangan itu memang melelahkan, namun hasilnya itu pasti diraih dan dirasakan,” pungkasnya. (N/F: Pilip/ Maxi)