Pesan Prof. Rhenald Kasali Untuk Menghadapi “New Normal”

JAKARTA, diptapapua.com – Pendiri Rumah Perubahan sekaligus Guru Besar Fakultas Ilmu dan Bisnis Universitas Indonesia Profesor Rhenald Kasali, Ph.d dalam kesempatan di acara TV Mata Najwa, Rabu (3/06/2020) menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam menghadapi “New Normal” atau tatanan hidup baru nanti.

Pria kelahiran Jakarta ini memulai percakapan dengan Najwa Shihab tuan rumah mata najwa, dengan menyampaikan bahwa kita harus rendah hati menghadapi kondisi ini. “Yang terutama ialah jangan tinggi hati,” katanya saat disambung studio mata najwa.

“Jadi saya pikir kesombongan kita ini harus diturunkan untuk beradaptasi dengan sesuatu yang baru atau suasana yang baru,” sambungnya.

Kemudian, dia mengatakan pentingnya menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di tengah kita sekarang ialah mau menghadapi kesulitan.

Mindset kita ialah harus mau menghadapi kesulitan karena memang tidak ada yang mudah, dan mau susah itu saya pikir tantangan terbesar manusia saat ini,” ujarnya.

Pria yang menyelesaikan pendidikan S3 di University of Illionis at Urbana, Champaign, Amerika Serikat ini menuturkan bahwa menghadapi new normal akan ada dua hal yang dihadapi yaitu ada yang kesat mata kelihatan dan juga ada turunannya di belakang atau yang tidak terlihat.

“Yang kesat mata terlihat seperti saat peristiwa terorisme itu ketat menjaga keamanan di mana-mana, nah sama dengan sekarang yaitu berbagai cara dilakukan untuk menjaga kesehatan. Yang tidak kesat mata ialah social and fisical distancing dan saat protokol internasional keluar maka kemungkinan besar local tourism akan menjadi sangat penting,” terang Prof. Rhenald.

Pihaknya menegaskan bahwa menghadapi situasi yang menuntut untuk serba teknologi ini, kita harus persiapkan diri dan tidak hanya memiliki pengetahuan tetapi juga cerdas dalam teknologi.

“Ke depan itu semuanya dalam teknologi maka diperlukan kecerdasan menggunakan teknologi bukan hanya pengetahuan, kalau kita mempersiapkan diri, aktif menggunakan itu, ini akan lebih cepat menangkap opportunity,” ucap Prof. Rhenald.

“Kecerdasan yang kini harus dituntut ialah kecerdasan teknologi, kecerdasan kontekstual, sosial dan emosional,” tambahnya.

Sebelum mengakhiri pembicaraan bersama Najwa Shihab di acara TV mata najwa, Prof. Rhenald Kasali membagikan beberapa tips untuk menghadapi New Normal atau tatanan hidup baru ini.

“Pertama yaitu mau susah, harus katakan susah tapi bisa jangan bilang bisa tapi susah, berikutnya jangan kaku, jaga integritas dan kecerdasan bekerja dengan nilai-nilai,” pungkas pakar manajemen ini. (N/F: Maxi)

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Praktek ‘Apropriasi’ Budaya Papua oleh Warga Jember saat Karnaval Budaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kasus diskriminasi terhadap mahasiswa asal Papua kerap terjadi, termasuk di Kabupaten Jember. Salah satunya dialami oleh Kostantina (24),...

Saat Yudisium, Mahasiswa Papua Kampus Unram Dikriminalisasi Pihak Kampus

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pasca Gelar Yudisium Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram), Security kampus dan Intelijen Kriminalisasi dan Intimidasi Mahasiswa Papua di Universitas...

Misa Perdana Pater Kristian Sasior Diiringi Tarian Adat Suku Irires

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Prosesi tarian adat Suku Irires mengiringi Misa Perdana Pater Kristian Sasior. OSA di Gereja Katolik Santa Maria Asiti,...

Alokasi Dana Pemilu Bermasalah, KPK Diminta Periksa KPU Tambrauw

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pengalokasian dana persiapan pemilihan umum (Pemilu) dikatakan bermasalah. Hal itu disampaikan oleh Yance Akmuri, selaku ketua Panitia Pemilihan...

IPMKR Sorong Luncurkan Website Berita: Demi Permudah Publikasi Informasi

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Bertepatan saat Musyawarah Besar, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kebar Raya (IPMKR) luncurkan Website berita resmi milik IPMKR. Situs berita...