DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Gegara idisipliner, dua pemain senior Boaz Theofilius Erwin Solossa dan Yustinus Pae resmi dikeluarkan dari tim sepak bola Persipura Jayapura. Ketua Umum Persipura, Benhur Tommy Mano mengatakan keputusan itu diambil atas keputusan bersama pengurus tim Persipura.
“Tidak ada satupun keputusan Manajemen yang diambil hanya berdasarkan pemikiran satu atau dua orang saja, apalagi untuk kasus sebesar ini, kami sangat berhati – hati, keputusan kami memulangkan Bochi dan Tipa, adalah keputusan seluruh Manajemen dan masukan dari berbagai pihak yang terlibat langsung di dalam tim,” jelas Ketua Umum Persipura dalam keterangan tertulisnya.
Indisipliner ini bukan baru dilakukan dua pemain legendaris Persipura itu, Benhur mengaku sudah sering terjadi dan tak ada perubahan, sehingga kali ini mereka (pengurus Persipura) memutuskan untuk mengeluarkan Boaz Solossa dan Tinus Pae.
“Hampir setiap tahun hal ini terjadi, berlangsung terus menerus, dan kami selalu sabar serta mentolerir pelanggaran mereka itu. Kami terlalu sayang, terlalu hormat dan terlalu menghargai mereka, sampai kami rela disindir oleh pihak lain karena dianggap ‘terlalu lemah’ sama mereka. Hal itu terus berlanjut tidak ada perubahan, hanya karena rasa hormat dan begitu hargai mereka, kami sabar, sabar dan sabar, Tuhan Yang Maha Tahu segalanya, tetapi untuk kali ini bagi kami sudah kelewatan,” beber ketua umum Persipura itu.
Sebelumnya beberapa pemain muda Persipura juga melakukan indisipliner saat bermain di Kediri. Saat dimintai tanggapan dari pemain senior, mereka termasuk Boaz dan Tinus Pae sepakat untuk memberikan sanksi kepada tiga pemain muda Persipura yang melakukan pelanggaran tersebut. Namun, jelang beberapa hari kemudian, Boci sapaan akrab Boaz dan Tipa sapaan hangat Tinus Pae pun melakukan pelanggaran yang sama.
“Ini yang membuat kami sangat kecewa, baru saja kita coret pemain karena indisipliner, tiba-tiba mereka lakukan, apa maksudnya ? ini seperti menampar muka kami, manajemen seperti tidak dihargai sama sekali, dan hal lain yang kagetkan kami adalah selama ini rupanya ada upaya untuk mengajak pemain lain untuk terlibat (indisipliner), ini kan bisa mengganggu kondisi tim, ini juga sangat kita sayangkan”, terang Benhur Tommy Mano mengaku.
Ketua Umum Persipura yang juga menjabat sebagai Walikota Jayapura ini, mengaku keputusan mengeluarkan dua pemain yang sudah belasan tahun membela Persipura itu demi kebaikan bersama. Bahkan, dia mengaku kualitas pemain seperti Boaz dan Tinus sangat mudah mendapatkan tempat baru dan justru Persipuralah yang akan kesulitan mendapat pemain sekelas mereka.
“Pemain dengan kualitas seperti mereka akan gampang dapatkan tempat, klub seperti kami justru akan kesulitan dapatkan pemain sekualitas mereka, tetapi ada yang harus kami jaga juga, yaitu tim ini, pelatih, pemain, official dan suasana harus kondusif, inilah yang harus kami tetapkan untuk kebaikan bersama,” terangya.
“Dengan sangat berat kami melepas kedua pemain, Boci dan Tipa. Kami sangat hormati dan hargai kalian berdua, dan terima kasih atas kebersamaan selama ini. Tidak tertutup kemungkinan suatu saat Tuhan menyatukan kita kembali, kami doakan yang terbaik buat Boci dan Tipa di klub yang baru,” sambung dia.
Lebih lanjut, ketua umum Persipura ini juga menepis pendapat publik yang menanggap keputusan Manajemen Persipura atas kasus Boci dan Tipa tidak tepat. Bahkan, publik meminta agar manajemen Persipura harus dievaluasi. Namun, Benhur menegaskan bahwa tidak ada kesalahan dalam manajemen Persipura, sehingga tak perlu ada evaluasi.
“Apa yang mau kami evaluasi, kami yang paling memahami kinerja orang di manajemen, orang di luar tidak tahu apa-apa, tidak ada kesalahan atau pelanggaran yang terjadi di manajemen, kami selalu awasi dan arahkan manajemen, orang lain yang berbuat pelanggaran masa manajemen yang dievaluasi,” pungkas Benhur Tommy Mano.