diptapapua.com, TAMBRAUW- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tambrauw angkat bicara soal aksi mahasiswa di Distrik Fef, Ibu Kota Kabupaten Tambrauw, pada beberapa pekan lalu, yang mengatakan bahwa DPRD Kabupaten Tambrauw kaya fungsi namun miskin aksi bantu warga menghadapi wabah Covid-19 ini. (dikutip dari Papua Channel).
Yoseph Airai yang sebagai anggota DPRD fraksi nasdem ini, menjelaskan bahwa sebagai wakil rakyat mereka dapat mengerti tupoksi masing-masing. Namun, dirinya mengaku dalam menangani Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, pemerintah kabupaten Tambrauw, dalam hal ini ketua tim gugus tugas penanganan Covid-19 tidak transparan terhadap mereka.
“kami yang sebagai wakil rakyat ini, dapat mengerti tupoksi masing-masing. Namun, dalam penanganan Covid-19 ini, pemerintah daerah Kabupaten Tambrauw tidak transparan bersama-sama dengan kami dalam hal ini, ketua tim gugus penanganan Covid-19 Kabupaten Tambrauw,” tutur Yoseph Airai saat dihubungi redaksi diptapapua.com (4/5)
Yoseph Airai yang juga sebagai wakil ketua II DPRD Kabupaten Tambrauw ini menegaskan bahwa mereka adalah wakil rakyat yang harus diundang untuk bersama melindungi rakyat dalam menghadapi pandemic global ini.
“Kita adalah wakil rakyat, jadi wajib untuk diundang duduk bersama, mencari solusi atau mekanisme pencegahan Covid-19, apabila tidak ada koordinasi antara ketua tim gugus tugas penaganan Covid-19 maka akan terjadi kesalah pahaman yang tidak sehat antara sesama,” tegas anggota DPRD fraksi Nasdem ini.
“Kita selalu siap sedia, apabila diundang, karena kami adalah orang-orang yang dipercayai masyarakat untuk mengabdi kepada rakyat dan kami tanggung jawab atas tugas kami, bukan sebaliknya,” lanjutnya.
Airai menyampaikan bahwa pada realita yang kini terjadi di Kabupaten Tambrauw sangat tidak sesuai dengan keinginan bersama, sehingga ketua tim gugus tugas Covid-19 tidak pernah melibatkan DPRD untuk membahas terkait anggaran sesuai dengan peraturan menteri dan juga surat rekumendasi dari bupati untuk dapat menjadi ketua tim dalam menangani pendemik ini.
“Apabila ketua tim gugu tugas Covid-19 mengatur atau melangkah sendiri maka ada pandangan yang berbeda-beda terjadi di dalam kehidupan masyarakat dalam moment politik nanti,” beber Yopi sapaan akrabnya (4/5).
Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw ini, menuturkan agar mahasiswa harus jeli melihat persoalan yang sebenarnya terjadi, sehingga mengkritisi pun tepat pada sasaran.
“Jadi mahasiswa jangan cuma asal bunyi, tetapi harus dapat melihat dengan jeli langkah-langkah yang sekarang diambil oleh ketua tim gugus tugas penanganan Covid-19, sehingga dapat mengkritisi dengan baik sesuai dengan realita yang terjadi di lapangan,” tutup Yoseph Airai. (NF: pilip)