DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Seluruh Mahasiswa Papua di Kota studi Malang yang tergabung di dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA), pada Rabu, (14/4/2021), menyatakan sikap untuk menolak bentukan orang tua asuh versi Polresta yang menunjuk Kepala Polresta Malang, Leonardus Simarmata sebagai orang tua asuh bagi Mahasiswa Papua di Kota Malang.
“Saya mengucapan terimakasih dan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa Papua. Kita lihat disini ada Garuda Pancasila, ada foto Presiden RI bapak Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Kiai Haji Ma’ruf Amin. Hal ini menunjukkan bahwa kita merah putih, kita NKRI, dan kita rawat kebinekaan dan silaturahmi kita,” kata Leonardus dalam siaran persnya, Senin, (12/4/2021) (dilansir dari beritajatim.com)
Namun, penunjukkan orang tua asuh tersebut dinilai tidak melalui persetujuan seluruh Mahasiswa asal Papua yang berada di Kota Malang. Hanya atas klaim beberapa mahasiswa yang mengaku mewakili seluruh mahasiswa Papua di Malang. Sehingga, IPMAPA yang sebagai payung organisasi mahasiswa Papua di Kota Malang menegaskan untuk menolak bentukan orang tua asuh tersebut.
“Kami Mahasiswa Papua Malang dengan tegas menolak bentukan orang tua asuh oleh Polresta Malang,” tegas wakil ketua IPMAPA, Warius Walli saat membacakan pernyataan sikap.
Pihaknya juga menilai, pembentukan orang tua asuh tersebut berasal dari Polresta Malang atas perintah Kapolri. “Kami juga menolak segala bentuk upaya pendekatan terhadap mahasiswa Papua oleh Kapolresta Malang, DPRD, Walikota, Pemerintah Kota Malang dan upaya politisasi terhadap mahasiswa Papua di Malang,” jelas Warius dalam pernyataan sikap mahasiswa Papua Kota Malang.
Sebelumnya, beberapa mahasiswa yang mengaku mewakili seluruh mahasiswa Papua Malang untuk menerima bentukan orang tua asuh tersebut, telah mengaku bersalah dan meminta maaf kepada seluruh mahasiswa Papua di Kota studi Malang, Jawa Timur.
“Kami mohon maaf kepada seluruh mahasiswa Kota Malang, kami tidak pernah mengakui NKRI harga mati, kami tidak mengakui keberadaan deklarasi dalam lounching orang tua asuh mahasiswa Papua Malang dalam binaan Kapolresta Malang,” ucap beberapa mahasiswa Papua yang mengklaim diri mewakili seluruh mahasiswa Papua Malang dalam lounching orang tua asuh bersama Kapolresta Malang tersebut.
Lebih lanjut, Mahasiswa Papua di Kota Malang ini juga, meminta kepada Kepala Polresta Malang, Leonardus Simarmata agar mencabut pernyataan kontroversinya yang mengatakan ‘Darah Mahasiswa Papua itu Halal’. Mereka (mahasiswa Papua) juga menegaskan agar pihak Polri stop membangun narasi yang memecah belah persatuan Mahasiswa Papua.
“Kapolresta Malang segera cabut pernyataan kontroversinya bahwa Darah Mahasiswa Papua itu Halal. Polri juga stop menciptakan narasi yang justru memecah belah persatuan mahasiswa Papua,” beber wakil ketua IPMAPA mewakili seluruh mahasiswa Papua di Kota Malang yang hadir dalam aksi pernyataan sikap tersebut.
Sikap menentukan Seorang Mahasiswa sesungguhnya, Hebat!
Everything is very open with a very clear clarification of the issues.
It was really informative. Your website is very helpful.
Many thanks for sharing!