DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Selasa (5/04/2022) sekitar pukul 21.00 Waktu Papua, dikabarkan bahwa seorang warga sipil atas nama Parunus Lokbere ditembak mati oleh satuan militer (Tentara Nasional Indonesia) di Kampung Nogolaid, Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Dalam kronologis yang diterima, bahwa awalnya Parunus bersama dua saudaranya cas Handphone (HP) di sekitaran Jembatan Nogolaid. Usai menge-cas HP, mereka pulang ke Honai (rumah). Setelah tiba di rumah, kedua saudara Parunus langsung masuk ke dalam rumah. Sementara, Parunus masih berdiri di depan (luar rumah). Diperkirakan dari jarak 50 meter, peluru menembus tubuh warga sipil asal Kampung Paris, Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua ini.
Kontak senjata antara pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan Tentara Nasional Indonesi (TNI) ini dimulai pada (2 April 2022) lalu di Distrik Kenyam dan Alguru, Kabupaten Nduga.
Rentetan peristiwa tersebut terjadi semenjak Desember 2018 lalu, saat beberapa pekerja jalan Trans Papua ditembak oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Respon atas peristiwa penembakan itu, Negara mengerahkan ribuan personil TNI ke Nduga untuk melakukan operasi militer. Akibatnya, masyarakat sipil mengungsi ke daerah-daerah sekitar seperti Wamena, Timika dan sebagian melarikan diri ke hutan.
Tak hanya warga sipil yang mengungsi, aktivitas pendidikan (sekolah), aktivitas ekonomi, gereja dan berbagai aktivitas sehari-hari warga Nduga lumpuh total. Karena, seluruh ruang di Kabupaten Nduga sejak Desember 2018 itu, hingga kini dikuasai oleh satuan militer (TNI/POLRI).
Kenapa OPM Menembak Pekerja Jalan Trans Papua ?
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang berdiri sejak 1965 itu merupakan para gerilya yang berjuang untuk Pembebasan Rakyat Papua dari penjajahan kolonial Indonesia serta mengusir napsu Kapitalisme Global untuk mengeruk Sumber Daya Alam (SDA) di Papua.
Nah, pernyataan di atas secara jelas menjawab tujuan OPM menembak para pekerja jalan Trans Papua. Jalan Trans Papua adalah proyek nasional yang menghubungkan beberapa daerah-daerah (Kabupaten) di Papua. Proyek Nasional ini digencarkan, guna melancarkan proses eksploitasi sumber daya alam di Papua.
Tak hanya itu, hutan digusur demi melicinkan jalan aspal akan mengakibatkan hutan Papua rusak, pohon ditebang, sungai jadi kotor, isi hutan yang ada di atas tanah, di dalam tanah dan yang ada di udara akan terancam mati. Karena sumber pernapasan sudah dirusak alat-alat berat milik perusahaan Kapitalis itu. Nah ini menjadi point penting bahwa ketika hutan dan isinya telah mati atau hilang, maka di mana lagi orang Papua menggantungkan kehidupan? Pohon sagu, ubi, sayur, ikan, dan sebagainya sudah tidak ada. Orang Papua akan mati!
Mempertimbangkan hal-hal yang mengancam keberlangsungan kehidupan Orang Papua itu, maka OPM menunjukkan tindakan yang sangat jelas. Pekerja jalan Trans Papua itu ditembak, karena OPM bertujuan untuk menggagalkan proyek Eksploitasi Sumber Daya Alam dan Eksploitasi Kehidupan Orang Papua. Ini menjadi jelas, kenapa hingga hari ini TPNPB-OPM masih terus ber-gerilya untuk menjaga hutan Papua.