SMM di Jayapura dan LBH Papua Minta Aparat TNI/POLRI Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Adat di Aifat

diptapapua.com, JAYAPURA- Mahasiswa Kabupaten Maybrat yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Maybrat (SMM) di Kota Studi Jayapura bersama-sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua menggelar konferensi pers dalam menanggapi kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum aparat TNI/POLRI terhadap masyarakat di Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat Provinsi Papua Barat.

Koordinator Solidaritas Mahasiswa Maybrat (SMM) di Kota Studi Jayapura, Geraldus Kosamah menegaskan kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Maybrat dan Pemerintah Kabupaten Bintuni agar segera melakukan dialog dan mencari solusi untuk mengatasi masalah yang menimpa masyarakat adat di Aifat.

“Pangdam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat agar segera menarik anggota aparat keamanan dari TNI-POLRI yang sedang melakukan penyisiran atas insiden yang terjadi,” tegasnya melalui siaran pers yang diterima diptapapua.com, Kamis (7/5).

Kosamah meminta kepada Pemerintah Kabupaten Maybrat dan Pemerintah Kabupaten Bintuni agar segera melakukan pendataan batas wilayah adat Maybrat dengan batas wilayah adat Teluk Bintuni.

“Pemprov Papua Barat dan Pemda Kabupaten Maybrat serta Pemda Teluk Bintuni agar segera mencabut izin usaha perusahaan PT. Wanagalang Utama (Perusahaan Kayu) di Kampung Rawara Pantai, Distrik Moskona Selatan, Kabupaten Teluk Bintuni dan segera mengganti kerugian yang dialami masyarakat di Distrik Aifat Timur,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua LBH Papua, Emanuel Gobay, S.H, M.H meminta Pemda Provinsi Papua Barat, Pemda Kabupaten Maybrat, dan Pemda Kabupaten Bintuni untuk tidak memberikan izin kepada perusahaan kayu PT. Bangun Irian yang sedang melakukan survei di Aifat Timur Selatan, Aifat Selatan, dan Aifat Timur Tengah.

“Pemda Kabupaten Maybrat dan Pemda Kabupaten Bintuni agar segera bertanggung jawab dan memastikan masyarakat adat yang masih berada di hutan dan di kampung tetangga agar segera pulang ke kampung masing-masing,” ujarnya.

Gobay meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) selaku pihak eksekutif dan pihak DPRD sebagai legislatif untuk di Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Bintuni untuk mendukung 25 LSM di Provinsi Papua Barat yang telah mengumpulkan data-data terkait situasi operasi TNI-POLRI yang sedang berjalan. (N/F: maxi)

"Obor Untuk Papua"

Previous article
Next article

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Perempuan Papua Dalam Cengkraman Kapitalisme

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Banyak orang menyuarakan tentang pembebasan perempuan dari cengkraman patriarki, kolonial atau bahkan kapitalisme. Terlepas dari semua itu, sebagian orang...

Perusahaan ‘Gelap’ Masuk di Perbatasan Intan Jaya dan Waropen

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Beredar di media sosial, terdapat sebuah perusahaan yang masuk secara 'Ilegal' atau tidak mengantongi izin dan mulai beroperasi di...

Puluhan TNI Siksa Warga Sipil di Puncak Jaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Pada Kamis lalu (13/03/2025), puluhan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiksa 5 warga sipil di Kota Baru, Mulia, Puncak...

Menjawab Tantangan Kesehatan di Kabupaten Pegunungan Bintang Dengan 4 Jurus

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Latar Belakang Kabupaten Pegunungan Bintang, yang beribu kota di Oksibil, merupakan salah satu daerah terpencil di Provinsi Papua...

Buku Karya Nyamuk Karunggu Ditahan Perpusnas RI

DIPTAPAPUA.con - Obor Untuk Papua -Nyamuk Karunggu melayangkan surat protes kepada Presiden Republik Indonesia, Perpusnas Indonesia, Menkopolhukam dan Menteri Hukum dan HAM di Jakarta...