DIPTAPAPUA.com – Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak (IPMAP) Kota Studi Surabaya mengeluarkan pernyataan sikap terkait kasus penembakan terhadap lima warga sipil di Kabupaten Puncak, belum lama ini, yang menyebabkan empat orang meninggal dunia serta satu orang mengalami luka tembak dan kini sedang dirawat di rumah sakit Mimika.
Lima orang korban tersebut ialah, Atanius Murib yang berusia 16 tahun merupakan siswa Kelas 3 SMKN 1 Ilaga (meninggal), Akis Alom berusia 34 tahun adalah ASN di Kabuaten Puncak berstatus sebagai bendahara dinas pertanian (meninggal), Wenis Wenda berusia 13 tahun siswa Kelas 6 SD YPK Katolik (meninggal), Rubenus Tabuni berusia 19 tahun adalah siswa kelas 3 SMAN 1 Ilaga (meninggal) dan Manus Murib berusia 16 tahun ialah siswa Kelas 3 SMAN 1 Ilaga (sedang dirawat di rumah sakit Mimika).
Berdasarkan kesaksian salah seorang korban yang sedang dirawat di Rumah Sakit, dengan menyebutkan ciri-cirinya secara jelas bahwa pelaku penembakan tersebut ialah TNI/ POLRI. “Kami ditembak saat pulang liburan,” kata saksi melalui video pengakuan yang diterima.
Menanggapi perlakuan tersebut, IPMAP Kota Surabaya tegas mengecam perilaku aparat TNI/ POLRI yang menembak lima warga sipil tanpa sebab. “Mereka bukan teroris, mereka bukan KKB, mereka adalah warga sipil yang tidak bersalah,” tegas Kelanus Kulua, ketua IPMAP Kota Surabaya saat membacakan pernyataan sikap.
Mahasiswa Kabupaten Puncak yang tergabung dalam IPMAP Kota Surabaya mengaku sangat kecewa dengan perlakuan TNI yang sewenang-wenang menumpas nyawa warga sipil yang tak bersalah.
“Mereka liburan ingin pulang ke kampung untuk melihat keluarga mereka, namun lagi-lagi musibah berkata lain. Ada keterlibatan aparat dalam hal ini TNI/POLRI, liburan sangat pahit dan ini teringat seperti kasus di Intan Jaya, Nduga dan beberapa wilayah Papua lainnya. Kami mahasiswa asal Kabupaten Puncak, Papua sangat kecewa,” kata ketua IPMAP mewakili mahasiswa Kabupaten Puncak di Surabaya.
Berikut tuntutan IPMAP Kota Surabaya yang dibacakan langsung oleh ketua IPMAP Kota Surabaya, Kelanus Kulua:
- Segera adili pelaku penembak lima warga sipil di Kabupaten Puncak
- Kami meminta agar pemerintah Provinsi Papua dan pemerintah Kabupaten Puncak serta tokoh-tokoh adat, agama dan seluruh kaum intelektual Puncak agar turut serta serius melihat kasus penembakan 5 orang warga sipil di Kabupaten Puncak.
- Tarik militer organik dan non organik di Kabupaten Puncak, karena tidak membuat kedamaian di Kabupaten Puncak.
- Kami minta agar Komnas HAM segera menindak lanjut kasus yang terjadi di Kabupaten Puncak karena kasus ini adalah pelanggaran HAM berat.
- Kami meminta kepada seluruh kalangan untuk tidak memprovokasi dan mempolitisir fakta yang sebenarnya terjadi di Kabupaten Puncak.
- Kami mahasiswa Kabupaten Puncak meminta agar 4 perusahaan tidak masuk ke Kabupaten Puncak karena kami menduga ini ada hubungannya dalam kasus penembakan 5 warga sipil di Kabupaten Puncak.