Oleh: Marsela Romana Syufi
Terkadang dalam dunia patriarki menganggap perempuam itu tidak selevel dengan pria. Mereka berasumsi bahwa perempuan itu tidak memiliki kuasa dalam hidupnya. Hidupnya dalam kurungan sangkar pria. Apapun kehidupannya diambil alih oleh kaum berotot, ada pelbagai kasta dalam kehidupan sosial perempuan, kadang sebagai babu yang selalu taat dan setia ikuti perintah-perintah yang diatur oleh laki-laki. Mereka membuntuti perempuan untuk harus memilih salah satu pilihan saja dari beribu jutaan pilihan yang tertera di skenario hidup untuk bersanding dengan kehidupan yang ambigu ini, seperti dunia pendidikkan, dunia karir dan juga dunia dalam perkawinan. Saya pikir semua pandangan-pandangan itu totalitas jenaka dan para perempuan harus menertawakan hal lelucon itu.
Detik ini juga para perempuan di koridor manapun kalian hidup, mari kita bergandeng tangan mendongkrak, mendorong pemikiran-pemikiran konyol itu. Sekarang ini kita hidup dalam kebebasan untuk memerdekakan seluruh jiwa-batin dan pemikiran-pemikiran yang dihantui oleh aliran adamnisme. Kita bukanlah perempuan primitive yang pikirannya disihiri oleh pria dan tidak juga seperti perempuan yang linglung pada dahulu kala itu.
Tiada kasta-kastaan dalam mengkastai sosok perempuan dalam segi kehidupan, perempuan berhak dalam beropini, bebas dalam berkreasi di panggung sandiwara dan pantas mewujudkan mimpi-mimpi yang kerap kali dipandang pria sebelah mata saja. Perempuan bukan pecundang untuk mudah dikalahkan dan dikuasai oleh kalian. Seandainya perempuan itu pecundang, mengapa ia bisa bertaruh nyawa untuk melahirkan seorang anak, so The Power Of Woman, itulah julukan yang terbaik dan layak untuk perempuan sebab perempuan itu memiliki kharismatik tersendiri yang unik dan aura yang indah yang berbeda dengan kaum adam.
Banyak pantangan-pantang yang sering terjadi pada perempuan misalnya kamu itu hanya perempuan jadi diam dan tenang situ. Kamu itu hanya perempuan jadi jangan lebih dari laki-laki. Kamu itu perempuan jadi harus tahu masak. kamu itu perempuan jadi jangan sekolah tinggi-tinggi dan jangan mimpi terlalu tinggi. Kamu itu harus jadi menantu yang baik atau kamu itu cuma ibu rumah tangga yang bisa urus anak dan suami. Kamu itu perempuan jadi tidak punya hak dalam memiliki harta warisan. Menurut saya ideology itu norak dan kocak sekali, rasanya semua pantangan-pantangan itu sangat nanggung bagi perempuan modern saat ini. Jangan mendeskripsikan perempuan dengan kata “Hanya” sebab ia itu luar biasa. Kata Hanya menunjukan perempuan yang tidak berdaya atau tidak memiliki pengaruh. 4M yang menjadi kodrat perempuan yang sudah mendarah daging yaitu; Mengandung, Melahirkan, Menyusui dan Mens, di luar dari situ semua martabat perempuan sepadan dengan laki-laki. Ada contoh sebuah pesan singkat yang bermakna dan menggairahkan perempuan dari seorang ayah dan putrinya, “Ava kamu ingat ketika kalian sudah besar semuanya dan bapa sudah tidak ada. Kamu sebagai kaka perempuan yang besar, kamu juga punya hak dalam warisan dan memiliki hak ulayat yang sama dengan saudara laki-lakimu. Tidak ada dominan antara kamu dan saudara laki-lakimu.’’ Sebuah kutipan itu yang artinya bahwa perempuan juga memiliki hak dalam mendapatkan hak yang sama.
Bukankah Tuhan menciptan perempuan dan laki-laki setara; dalam Firman Tuhan yang terdapat di Kitab Kejadian 2: 24 yang berkata: “inilah dia, tulang dari tulangku, dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki,’’ Yang berarti perempuan dan laki-laki itu sedejarat sebab Tuhan mengambil dari tulang rusuk dan daging dari laki-laki kepada perempuan di tengah-tengah jadi seimbang, bukan Tuhan mengambil dari daging kepala atau daging telapak kaki sehingga ada level tinggi-rendahnya. Bukankah Tuhan menciptakan anggota tubuh perempuan dan laki-laki itu sama seperti kedua mata yang sama, kedua tangan dan kaki, hidung dan mulutnya sama, dan fungsi dari anggota tubuh pun demikian serupa. Perbedaannya hanya terdapat di jenis kelamin.
Baca Juga:Â https://diptapapua.com/bahasa-ibu-merupakan-netizen-sejati-bagi-kaum-milenium/
Perempuan itu memiliki multi peran dalam berbagai aspek kehidupan dan layak menjalankan semua peran itu. Untuk perempuan modern sekarang ini, mereka lebih Open Mind, jiwa bersaingnya sudah membara dan mampu berdiri di atas kakinya sendiri. Ia bisa mampu bersaing dengan para lelaki dalam bidang pendidikkan, menjadi wanita karir yang sukses dalam semua bidang yang ia tekuni dengan skill dan talenta yang dicurahkan kepadanya oleh Tuhan, dan menjadi pemimpin yang handal juga seperti kata motivator wanita Indonesia yang cerdas yaitu seorang Najwa Shihab berkata “kenapa sih perempuan harus memilih, bukankah kita bisa mendapatkan keduanya, pertanyaan itu sejak awal menempatkan posisi perempuan seolah-olah tak berdaya karena perempuan itu multi peran.’’
Kenapa sih setiap pesan orang tua untuk anak laki-lakinya, carilah perempuan yang pintar masak dan rajin kerja dan punya skill yang mantap. Cobalah sekali-kali ajari anak laki-lakimu untuk pintar urus diri, mencuci, memasak dan lain sebagainya. Karena perempuan itu cuma punya dua tangan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan porsi tangannya sebab ia itu juga manusia. Perempuan bukan babu yang disuruh-suruh sesuai dengan keinginan kalian saja. Perempuan bukan budak ranjang karena ia bukan bahan ranjangan yang diranjangi oleh para pria, ia juga punya harkat dan martabat yang tinggi . Emansipasi bukan sekedar kesetaraan tetapi tentang bagaimana perempuan dapat berkembang tanpa kehilangan jati diri, perempuan diyakini memiliki radar ketelitian, kekuatan kasih sayang, dan jurus bicara dari hati ke hati layaknya kaum adam, kami juga dituntut professional, modern dan terpercaya.
Teruntuk perempuan mulai saat ini, jika ada perempuan yang hanya andalankan kecantikan fisik saja sebagai icon dalam berkehidupan maka dia super dungu, itulah sebabnya laki-laki menganggap perempuan itu rendah. Kepada perempuan yang di sana dan di sini pandanglah kata cantik itu secara luas untuk dapat mengartikan kecantikan dalam dunia perempuan; cantik otak, cantik dalam berkarakter, cantik dalam berpendidikkan, cantik dalam berkarir dan cantik dalam bertutur kata agar menjadi daya tarik yang teristimewa yang membuat pria tersandung jatuh di hadapanmu untuk menghormatimu sebagai perempuan yang berkualitas. Cantik itu relative, semua orang bisa cantik karena ia berasal dari satu Pencipta dan sang Pencipta itu adil dalam memberikan kecantikan pada semua wajah. Cantik fisik tidak membuah berkah sayang, kerjanya hanya mendatangkan malapetaka dalam memanfaatkanmu seperti pemerkosaan, kekerasan dan pelampiasan. Jadi cantik fisik tidak cukup sayang untuk menjamin hidupmu. Seperi yang tertulis di Amsal 31: 30 “Kemolekan adalah bohong dan kecantikkan adalah sia-sia, tetapi Istri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.’’ Pada dasarnya perempuan cantik akan luntur di mata perempuan berkualitas. (**)