Oleh: Imanuel Nawipa
Sore yang indah, menyimpan banyak cerita dalam keheningan. Kebahagiaan selalu datang dalam angan-angan, di sana telah disebut namamu selalu.
Dahulu kala, oyang-oyang telah mengajarkan ilmu kepadamu, ilmu itu amat kaya dalam alunan kasih, simpanlah itu sebagai harta untuk anak-cucu yang akan datang.
Sunset yang indah menawan, kau menghias Timur Nusantara menjadi saudaramu sendiri. Betapa amat baikNya Yang Maha Kuasa.
Hai..kamu yang di Barat..ia..kamu, bagunlah dari tidur dan lihatlah di Timur sana, awal matahari terbit.
Mengapa kau masih tak percaya sama orang-orangnya, kau pandang mereka hanyalah sebagai budak di bawah kakimu.
Hai..kamu..ia..kamu, sekali lagi pikir dahulu sebelum bertindak.
Hai kamu.. orang pemerintah yang berdasi emas, sadar dan sadarlah, kalian sudah kehilangan akal dan kebijaksanaan kalian, kini hanyut terbawa arus nafsu duniawi.
Di mana lagi, kini sirna termakan para kapitalisme, yang tak bertanggung jawab.
Nyawa hilang satu per satu. Di mata dunia kau terlihat buta, tapi Di mata surga kau terlihat dengan jelas dengan kemunafikan mu.
Saya, kamu, kita, kalian dan mereka. Ingat, bahwa habitat kita telah dianugerahi dengan beribu-ribu berkat, itulah sebabnya.
Timur Papua, kau terus berdiri dan kokoh di bawah pimpinan generasi muda.
Generasi mudah dalam pertumbuhan, Secara fisik maupun jasmani, jernih dalam berintelektual, kritis dalam bayangan politik.
Ayo maju dalam kebijaksanaanmu, yakin bahwa Yang Maha Kuasa kan selalu menunjukkan arah yang baik untuk anak-cucu nantinya.
*Penulis adalah Mahasiswa Papua kuliah di Padang, Sumatera Barat.