Yosepha Alomang: Harga Diri Perempuan Papua Tidak Bisa Dibeli Dengan Uang

PAPUA, diptapapua.com – Aktivis pembela Hak Asasi Manusia (HAM), yang fokus membela masyarakat di sekitar PT. Freeport, Timika, Mama Yosepha Alomang tegas mengatakan bahwa harga diri perempuan Papua tidak dapat dibeli dengan uang.

Hal itu disampaikan perempuan berusia 80 tahun itu dalam diskusi yang diadakan Suara Papua dengan tema ‘Perempuan Papua Menggugat Otonomi Khusus’. “Harga diri perempuan Papua tidak dapat dibeli dengan uang, harga diri kami hanya bisa diraih dengan kemerdekaan Papua,” tuturnya dalam diskusi yang berlangsung secara online tersebut, Selasa (22/09).

Penerima penghargaan Yap Thiam Hien ini mengaku pada saat era Megawati, dia pernah didatangi berbagai pihak negara untuk memberi segala macam tawaran salah satunya otonomi khusus (Otsus), namun dirinya tetap menolak dan hanya minta kemerdekaan Papua.

“Saya pernah ditawar dengan Otsus, tapi saya bilang tidak, saya minta merdeka. Kalau negara jajah saya seperti ini, tidak bisa ditawar dengan apapun itu,” kata aktivis HAM ini.

Bagi dia, Rahim perempuan Papua tidak dihormati oleh negara ini “Kami perempuan Papua melahirkan anak, tetapi selalu dibunuh, seperti Theys Eluay, Clemens C Ap dan masih banyak anak kami yang dibunuh. Tiap pergantian Presiden pun, kami tetap terus dibunuh”.

Perempuan kelahiran tahun 1940 ini, menganggap Otsus tidak ada di Papua. “Otsus ini sebenarnya apa? Apakah Otsus ini yang tiap saat kami dibunuh, kami diperkosa, kami ditindas, apakah itu hasil dari Otsus?,” tegasnya.

“Seluruh pejabat Papua ini hanya dibeli dengan uang oleh Negara Republik Indonesia,” tambah perempuan yang kerap dianggap Kartini Papua ini.

Mama Yosepha mengatakan dirinya telah berkunjung ke beberapa negara, seperti Belanda, Tuvalu, PNG, Amerika juga Norwegia dan mendengarkan bermacam tawaran, namun dia tetap ingin Papua merdeka.

“Saya sudah pergi ke beberapa negara, mereka kasih tawaran ke saya, saya tetap bilang tidak, saya tidak mau terima tawaran apapun, saya hanya minta merdeka,” pungkasnya. (N/F: Maxi)

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Aksi Respon Penyiksaan Warga Sipil Papua, IPMAPA Malang Bawa 25 Tuntutan

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Menanggapi kasus penyiksaan terhadap 3 warga sipil Papua oleh 8 anggota TNI di Puncak Ilaga Papua, Ikatan Pelajar dan...

Tanggapi Penyiksaan Terhadap Warga Sipil, Mahasiswa Papua se-Jawa, Bali dan Sumatera Aksi Serentak

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Menanggapi perlakuan sejumlah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang menyiksa warga sipil Papua secara brutal, Mahasiswa Papua se-Jawa, Bali dan...

Tubuhku Dipotong Pisau NKRI

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Tubuhku tercabik-cabik pisau nkri. Petinggi gereja angkat suara ! Petinggi negara angkat suara ! Petinggi LSM angkat suara ! Petinggi petinggi semua...

Aksi Peringati Hari HAM di Manokwari, Polisi Tembak Gas Air Mata, Dua Orang Demonstran Ditangkap

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Aksi peringati hari Hak Asasi Manusia (HAM Sedunia) di Manokwari (Senin, 11/12/2023), diwarnai dengan penembakan gas air mata oleh...

Dianggap Jadi Jembatan Bagi Perusahaan, Mahasiswa Intan Jaya Tolak Pembangunan Wisata Patung Tuhan Yesus di Bilogai

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Dalam jumpa pers yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa dan Pelajar se-Indonesia asal Intan Jaya di Kota Surabaya pada...