DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Komunitas Goa Maria Ratu Damai (Gomaradam) mengadakan latihan dasar kepemimpinan (LDK) ke-I, yang berlangsung di Aula SMP Seminari Petrus Van Diepen, Jl. Melati Kompleks Misi, Kecamatan Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Kegiatan yang bertujuan mendidik kader muda anak asli Papua ini, berlangsung selama dua hari, yaitu Jumat, (26/03/2021) hingga pada Sabtu, (27/03/2021).
Ketua Komunitas Gomaradam, Paul Kore menceritakan sejarah berdirinya Komunitas Gomaradam serta menjelaskan arti Gomaradam dan dirinya juga menyampaikan terkait kecintaan Komunitas Gomaradam kepada Bunda Maria sebagai Pelindung mereka.
“Komunitas ini terlahir karena kesadaran penuh akan pentingnya bersandar kepada Bunda Maria. Semua anggota yang bergabung di komunitas ini adalah anggota yang cinta kepada Bunda Maria. Komunitas ini berdiri sejak 2017 dengan nama Goa Maria Ratu Damai (Gomaradam) yang bertempat di KM 18 Kabupten Sorong. Dan komunitas ini didirikan oleh Kakanda Dewan Kore,” ujar Kore di lokasi kegiatan (LDK).
Paul Kore mengaku, kegiatan ini sudah dirancang sejak ia dilantik sebagai ketua Komunitas Gomaradam pada Maret lalu. Dirinya merasa betapa penting Latihan Dasar Kepemimpinan karena LDK adalah sebuah proses dalam pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan anak muda jaman sekarang.
“Kegiatan ini sudah dirancang sejak saya dilantik sebagai ketua komunitas Gomaradam, maret lalu. Dan menurut saya, sebagai generasi muda kita perlu membentuk karakter kita, LDK adalah salah satu media yang baik untuk membentuk kepribadian kita,” bebernya.
Dalam LDK tersebut, diundang beberapa pemateri yang sangat tepat untuk generasi muda masa kini. Lebih lanjut, Kore berharap melalui kegiatan ini karakter anggota Gomaradam dapat terbentuk dengan baik.
“Narasumber yang kami undang di sini adalah Kakanda Daniel Kosamah yang membawa materi tentang motivasi dalam berorganisasi dan pemateri kedua adalah Bapak Samuel Asse Bless, yang membawa materi tentang manajemen administrasi untuk hari pertama. Dan untuk materi teknik memimpin ibadah akan dibagi menjadi dua tahap yakni secara Katolik yang akan dibawa oleh Pater Yulianus Korain. Pr dan teknik memimpin ibadah secara Protestan dibawakan oleh Pendeta Novita Mubalen S.S.I ,” jelas Paul Kore.
“Saya secara pribadi berharap, kegiatan ini dapat membentuk karakter generasi muda, karena melalui proses, kepribadian kita terbentuk dan tentunya bersama Bunda Maria sebagai harapan kami,” lanjut pria kelahiran Ayawasi ini saat dijumpai di tempat kegiatan.
Komunitas Gomaradan sendiri terdiri dari kurang lebih 50 orang yang berasal dari berbagai wilayah. Komunitas Gomaradan merupakan praktik perkumpulan Aifat-Mare-Karon (AMK) mini.
Reporter: Afet Korain