DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –
Oleh: Maksimus Syufi)
“Dalam masa kepemimpinan saya ini, saya akan fokus dalam pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB),” kata Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw (dikutip dari CNN Indonesia), Jumat, 13 Mei 2022.
Kenapa Pace Paulus Waterpauw ditunjuk untuk menjabat PJ Gubernur Papua Barat (2022-2024) ?
Dia adalah anak didik yang baik dari Penguasa di Negara ini.
Dia dipilih, agar meloloskan segala macam Perusahaan Nasional/ Multinasional di Papua Barat. Karena sejumlah Penjabat di Negara ini yang punya perusahaan dan punya koneksi dengan Perusahaan Asing.
Pemodal (Kapitalis) itu hanya fokus pada Eksploitasi Alam untuk mendapatkan nilai lebih (surplus). Dan Paulus Waterpauw adalah salah satu yang dipercaya mampu menyelamatkan pemodal (Kapitalis).
Masih ingat yang sahkan UU Omnibus Law ? Omnibus Law adalah jembatan yang dibuat negara untuk dilewati Kapitalis. Maka itu, Daerah Otonom Baru (DOB) adalah salah satu siasat penguasa, agar segala bentuk eksploitasi alam didukung oleh DOB itu. Otomatis DOB harus taati UU Omnibus Law. Sudah pasti, Kapitalis selamat !
Dan untuk menjaga Perusahaan (Kapitalis) dari gangguan masyarakat, maka DOB akan mendirikan Polda, Kodim, Polres dll dengan alasan syarat Administrasi Pemerintah.
Di sini jelas sekali bahwa demi Kepentingan Perusahaan (Kapitalis/Imperialisme), pemerintah akan melakukan segala macam cara untuk menyelamatkan kepentingan Kapitalis itu. Contohnya, DOB dipaksakan, UU Omnibus Law dipaksakan, pengiriman militer secara massif.
Agar supaya Pemerintah dapat beberapa persen dari hasil alam yang dieksploitasi Kapitalis. (Kapitalis/Imperialisme punya alat produksi dan Pemerintah menguasai wilayah (sumber daya alam). Rakyat ? Diawasi Militer.
Di dalam permainan inilah, beberapa aktivis, orang Papua yang terjebak dalam hegemoni negara. Orang Papua hanya dibuat napsu atas janji hadiah JABATAN. Padahal, kita lupa bahwa Jakarta akan kendalikan semua. Dan yang ada di belakang ini semua adalah Imperialisme/ Kapitalis.
Pemodal tidak pusing dengan ko pu Jabatan kh apapun itu, dia hanya utamakan Modal (nilai lebih). Dan kepentingan Pemodal itulah yang mampu mengendalikan Pemerintah. Dan Pemerintah tidak mampu melawan Pemodal (Pemerintah juga butuh uang: beberapa persen dari hasil Eksploitasi).
Siap-siap pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Daya akan diperjuangkan Paulus Waterpauw. Dan orang-orang (aktivis, tokoh pemuda/pejabat Papua) akan ‘baku jilat’ dengan Paulus Waterpauw. Karena mereka dijanjikan untuk dapat HADIAH JABATAN.
Tapi, siap-siap juga untuk wilayah administrasi Papua Barat Daya itu dieksploitasi habis-habisan oleh Kapitalis (Imperialisme). Hutan adat habis: air, pohon, tanah, alam (yang di bawah dan atas tanah) dikeruk habis-habisan.
Lalu kita (masyarakat adat) ? jadi penonton paling setia atau baku rebut dengan jabatan: Papua dengan Papua baku bunuh demi Jabatan. Padahal Jabatan itu cara bermain negara dengan kedok ‘Kesejahteraan’. Mau lawan? Silahkan saja, tapi ingat DOB punya militer yang lengkap. Pemerintah punya aturan, punya media, punya militer, punya fasilitas untuk jaga Perusahaan yang eksploitasi hutan adat.
Cara bermain ini yang musti kita pahami dengan baik. Kita terlalu menganut pada pemikiran yang pragmatis, sehingga kita terlalu mudah untuk terjebak dalam permainan/sistem ini. Kita hanya bertengkar pada hal-hal yang praktis, sehingga kita dibodohi dengan persoalan-persoalan substansi (objektif). Dan ini yang sedang dan akan terjadi.
Tanyakan kepada rakyat Papua, bagaimana UU Otsus diterapkan Jakarta. Tanyakan kepada Rakyat Indonesia, bagaimana Omnibus Law diterapkan Jakarta. Dan tanyakan kepada Jakarta, bagaimana Kapitalis (Imperialis) masuk ke Indonesia.
Penulis adalah Mahasiswa di Kota Rasis yang selalu berbisik perihal Cinta dan Revolusi di Persimpangan Jalan)*