DIPTAPAPUA.com – Dalam aksi peringatan 59 tahun hari Papua Merdeka (1 Desember 1961), yang dilakukan oleh mahasiswa Papua serta solidaritas orang Indonesia untuk Papua di Kota Surabaya, Selasa (01/12/2020) tersebut, hadir beberapa polisi wanita (Polwan) yang memegang beberapa tulisan pada poster, seperti “Cinta Damai”.
Aksi pihak kepolisian atau Polwan tersebut, menurut massa aksi hanya pencitraan di depan publik. Salah seorang orator dalam aksi tersebut, tegas mengatakan itu hanya pencintraan yang sudah sering dilakukan pihak kepolisian.
“Kawan-kawan lihat, itu adalah pencitraan di depan publik,” tegas Jimi Kogoya saat berorasi.
Sambil merampas dan membuang poster yang dinilai pencitraan tersebut, Jimi menegaskan bahwa justru pihak aparat kepolisian-lah yang menciptakan rusuh di tanah papua. “Kalian bilang cinta damai, padahal kalian sendiri yang buat rusuh di Papua,” bebernya.
Selain tulisan “Cinta Damai”, yang lainnya seperti “Ayo Saling Jaga” atau juga “No Rusuh”. Menurut mahasiswa Papua ini tulisan tersebut tidak tepat sasaran, sebab tak ada yang melakukan kerusuhan.
“No rusuh, emangnya siapa yang buat rusuh di sini, stop pencitraan,” tegas Jimi dalam aksi yang berlangsung di depan gedung Grahadi Kota Surabaya tersebut. Meski demikian, beberapa Polwan itu tetap memegang poster di tengah aksi peringati hari Papua Merdeka.