DIPTAPAPUA.com – Dua media tanah air yakni Kompas TV dan detik.com pada Kamis (03/12/2020) memberitakan bahwa Veronica bersama sejumlah warga negara asing lakukan demonstrasi terkait isu Papua di Sydney, Australia. Namun Veronica dalam cuitannya di twitter membantah berita tersebut, karena menurutnya itu hoax.
“Aksi tersebut bukan aksi Papua, melainkan aksi #TolakOmnibusLaw pada oktober 2020 lalu,” jelas Veronica belum lama setelah berita terkait dirinya tayang.
Pengacara HAM yang kini berada di Australia tersebut, menduga berita pada dua media nasional tersebut merupakan propaganda yang dilakukan oleh intelijen.
“Jurnalisme sampah modal propaganda. Sejak kemarin malam video aksi ini dinaikkan secara serempak. Saya duga ini upaya pengalihan isu oleh intelijen,” tegasnya lagi tanggapi berita tersebut.
Veronica meminta kepada media Kompas TV serta detik.com agar segera menghapus dan melakukan klarifikasi atas berita yang menurutnya hoax tersebut, jika permintaan itu tidak ditanggapi, Veronica bakal lapor ke dewan pers.
“Saya minta detik.com serta Kompas TV untuk segera menghapus berita asal-asalan ini, serta membuat klarifikasi dalam 1X24 jam. Jika tidak, akan saya mengadu ke Dewan Pers,” cuit perempuan yang lantang bersuara untuk Papua ini.