Abaikan Aspirasi Rakyat, Pemda Tambrauw Tetap Dukung Kehadiran Militer

DIPTAPAPUA.com – Obor Untuk Papua –

Dalam pertemuan bersama pihak masyarakat Tambrauw, pada Jumat (16/4/2021) guna menyikapi aspirasi masyarakat atas kasus kekerasan yang dialami warga sipil belum lama ini, pemerintah Kabupaten Tambrauw secara tegas tak mengindahkan aspirasi masyarakat tersebut. “Dalam pertemuan ini Pemerintah tidak mendengar aspirasi masyarakat Tambrauw yang telah kami sampaikan dalam forum itu,” jelas Yohanis Mambrasar, perwakilan pihak masyarakat Tambrauw dalam keterangan tertulisnya.

Setelah mendengar pandangan dari perwakilan masyarakat yang meminta agar pasukan militer ditarik dari Kabupaten Tambrauw, Bupati Assem justru membantah aspirasi itu dengan mendukung keberadaan pihak militer.

“Setelah kami perwakilan warga Tambrauw dan DPR memberi pandangan, Bupati kemudian meberikan pandangan yang mendukung keberadaan Kodim, Koramil dan Babinsa di Tambrauw,” kata Mambrasar.

Yohanis Mambrasar membeberkan bahwa Ketua DPR Kabupaten Tambrauw, Cosmas Baru dengan tegas membacakan pernyataan sikap yang menyatakan Kodim, Koramil, Babinsa tetap dipertahankan guna percepatan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Tambrauw.

“Akhir dari semua pendapat yang disampaikan dalam forum ini, Ketua DPR Cosmas Baru tanpa mendengar dan mempertimbangkan pendapat masyarakat Tambrauw yang telah disampaikan oleh para tokoh masyarakat, ia (Cosmas Baru) langsung membacakan pernyataannya (pernyataan ini sudah disiapkan sebelumnya) yang pada poin keempat menyatakan Kodim, Koramil, Babinsa tetap ada dipertahankan demi percepatan pembagunan di seluruh wilayah Kabupaten Tambrauw,” ujar Mambrasar.

Dia menilai pernyataan yang dibacakan ketua DPR tersebut bertentangan dan mengkhianati aspirasi seluruh masyarakat Kabupaten Tambrauw. “Pernyataan DPR pada poin keempat ini sangat bertentangan dengan aspirasi warga Tambrauw, dukungan tersebut menunjukan DPR Tambrauw mengkhianati aspirasi warga Tambrauw, mereka tidak peduli atas aktivitas TNI di Tambrauw yang telah terbukti sangat merugikan masyarakat Tambrauw, khususnya masyarakat adat,” terang Mambrasar.

Oleh sebab itu, Mambrasar meminta kepada masyarakat Tambrauw agar secara tegas dan serius menyikapi pernyataan ketua DPR yang justru menerima kehadiran aparat militer tersebut.

“Saya menyerukan kepada semua warga Tambrauw agar bersatu, mengkonsolidasi diri, bersama-sama kita mendatangi pemerintah memprotes kebijakan pembentukan Kodim, Koramil dan Babinsa di Tambrauw,” tutupnya.

"Obor Untuk Papua"

Maksimus Syufi
Maksimus Syufi
Jurnalis Dipta Papua

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Mahasiswa Nduga dan Lanny Jaya Kota Malang Sikapi Konflik Horizontal antara Masyarakat Lanny Jaya dan Nduga

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Konflik berawal dari kasus perselingkuhan yang berujung konflik saudara di kampung Hilekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua...

IPMK Kota Studi Jayapura Dukung Deklarasi Lembah Kebar Sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Kebar (IPMK) Kota Studi Jayapura mendukung deklarasi Lembah Kebar sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis...

Pernyataan Sikap Mahasiswa dan Pelajar Asal Nduga Terkait Dana Pendidikan

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Manusia Membutuhkan Pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar Manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara...

Teror Terhadap Mahasiswa Papua: Tetap Tenang dan Berbahaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Poster ini bukan untuk dikriminalisasi, maupun untuk mengganggu psikologis kawan-kawan. Barang kaya begini kita sudah alami dari lama sejak...

Kronologis dan Tuntutan Keluarga Korban Penembakan Thobias Silak

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kronologis dan tuntutan ini dikeluarkan oleh keluarga Thobias Silak, korban penembakan yang mati di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada...