Oleh: Yohanis Nauw
Perjalanan dari Manokwari menuju kampung Asiti. Asiti merupakan sebuah kampung yang berada di Distrik Mawabuan Kabupaten Tambrauw. Tujuan Saya berlibur di sana (Asiti) untuk merayakan Natal di kampung tersebut.
Pada Tanggal 21 Desember 2019, sekitar pukul 11:30 WIT saya pun menumpangi sebuah mobil angkutan atau Hilux 4×4 dari Manokwari menuju Kampung Asiti. Kapasitas mobil ini mampu menampung penumpang maksimal 10 orang.
Perjalanan panjang melewati kebun kelapa sawit yang berada di sepanjang jalan SP I hingga SP XI Kabupaten Manokwari dan juga kami melewati beberapa kampung yang berjejeran di sepanjang jalan. Dalam perjalanan yang membuat saya panik ialah saat melintasi gunung pasir. Konon, menurut masyarakat setempat gunung tersebut menyimpan banyak hal-hal mistik, pada kiri dan kanan jalan yang sangat curam dan kerapatan hutan primer yang tinggi menambah ketakutan bagi diri saya.
Seusai melewati gunung pasir, tanpa sengaja saya melewati suatu tempat yang sangat indah dengan susunan bambu yang lebat terdapat di kali bambu dan juga keindahan Hutan Savana (ilalang) yang tak kalah menarik pula, tempat tersebut adalah Lembah Kebar.

Kebar merupakan salah satu Distrik yang berada di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Pada saat perebutan Irian Barat, Kebar termasuk sebagai wilayah yang melakukan pergerakan pro Irian Barat dalam perebutan status Irian Barat saat itu. Namun, setelah pelaksanaan PEPERA, situasi menjadi kondusif dan aktifitas masyarakat pun berjalan stabil.
Kebar memiliki banyak hal yang dapat dijumpai seperti hutan savana (hamparan ilalang), hutan Araucaria, hutan Giawas (jambu biji), lembah yang tidak kalah indah, permandian air panas dan juga Kebar memiliki tumbuhan endemik yaitu Rumput Kebar. Tumbuhan ini memiliki banyak khasiat dan kini dikembangkan menjadi Teh Rumput Kebar.
Setelah melewati Distrik Kebar dengan panorama alamnya, saya pun tiba di tempat tujuan. Perjalanan berkisar 5 jam itu, menambah kehangatan saya bersama penumpang lainnya, melihat keindahan alam beserta masyarakatnya yang sangat ramah membuat saya sangat betah tinggal di sana. Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih 2 minggu saya pun harus balik ke Manokwari untuk melanjutkan rutinitas seperti biasanya. (**)