Yoseph Airai: Tidak Benar DPRD Tambrauw Pindah ke Sorong

TAMBRAUW, diptapapua.com – Wakil II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tambrauw, Yoseph Airai membantah pernyataan mahasiswa serta Pastor Izaak Bame beberapa waktu lalu yang mempersoalkan sidang APBD Kabupaten  Tambrauw dilaksanakan di Kota Sorong pada 28-29 September 2020 lalu.

“Saya setuju dengan sikap dari adik-adik Mahasiswa dan Pemuda asal Kabupaten Tambrauw yang mempertanyakan mengapa sidang harus dilakukan di Kota Sorong. Rupanya Ketua DPRD dan para anggota DPRD Tambrauw berdomisili di Kota Sorong, lalu ke Kabupaten Tambrauw kalau ada sidang kecuali satu-dua orang tinggal di Tambrauw,” ujar Pastor Izaak Bame beberapa waktu lalu pada media online monitorpapua.com.

Menanggapi polemik itu, wakil II DPRD Tambrauw mengatakan bahwa sidang di luar daerah itu hal yang biasa dan tidak melanggar aturan.

“Sidang lanjutan yang kami laksanakan di Kota Sorong itu, hal yang biasa saja. Juga sudah termuat dalam tata tertib DPRD Tambrauw bahwa jika terjadi bencana atau situasi yang kurang mendukung maka boleh dilaksakan sidang di luar daerah,” beber Airai.

Dia mengaku terlaksananya sidang di kota Sorong karena kondisi jalan menuju Kabupaten Tambrauw rusak berat dan juga waktu yang mendesak. “Kondisi jalan yang rusak berat dan waktu semakin mendesak sehingga kami adakan sidang di Kota Sorong,” tuturnya.

“DPRD Tambrauw sidang di Sorong tapi anggarannya kami gunakan untuk bangun Tambrauw, bukan bangun Sorong,” tambah DPRD fraksi Nasdem ini.

Pihaknya juga mengkritisi pegawai yang tidak betah di tempat tugas, apalagi semenjak pemindahan ibukota kabupaten ke Feef. Dia meminta agar mahasiswa Tambrauw serta Pastor Izaak Bame harus kritisi juga pegawai yang meninggalkan tempat tugas tersebut.

“Semenjak pemindahan ibukota kabupaten ke Feef, tidak ada pegawai yang betah di tempat tugas, hanya saudara-saudara kita yang dari luar Papua mereka betah di Feef. Pastor dan mahasiswa harus juga kritisi itu. Tidak hanya DPRD yang dikritisi,” tutup Airai.

Reporter: Philipus Wabia

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Mahasiswa Nduga dan Lanny Jaya Kota Malang Sikapi Konflik Horizontal antara Masyarakat Lanny Jaya dan Nduga

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Konflik berawal dari kasus perselingkuhan yang berujung konflik saudara di kampung Hilekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua...

IPMK Kota Studi Jayapura Dukung Deklarasi Lembah Kebar Sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Kebar (IPMK) Kota Studi Jayapura mendukung deklarasi Lembah Kebar sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis...

Pernyataan Sikap Mahasiswa dan Pelajar Asal Nduga Terkait Dana Pendidikan

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Manusia Membutuhkan Pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar Manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara...

Teror Terhadap Mahasiswa Papua: Tetap Tenang dan Berbahaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Poster ini bukan untuk dikriminalisasi, maupun untuk mengganggu psikologis kawan-kawan. Barang kaya begini kita sudah alami dari lama sejak...

Kronologis dan Tuntutan Keluarga Korban Penembakan Thobias Silak

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kronologis dan tuntutan ini dikeluarkan oleh keluarga Thobias Silak, korban penembakan yang mati di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada...