Oleh: Maxi Syufi
“Viktor Umagi, Alumnus sekaligus angkatan pertama SMP Katolik Villanova Maripi, dan kini menempuh pendidikan di bangku kelas 3 SMA. Menghembus nafas terakhirnya pada Kamis 17 September 2020 di Kampung Asiti, Distrik Mawabuan, Kabupaten Tambrauw”.
Kali Asiti, hutan, SD di Asiti, Kali Kamundan, Gereja, tong pu masa kecil masih hangat di dalam sa pu pikiran. Kepada siapa sa harus cerita tong dua pu masa kecil di Kampung Asiti. Viktor, ini terlalu berat, sa pu sahabat dari kecil, ko yang turut hadir dalam sa pu hidup. Selamat jalan Viktor ke Yerusalem Baru, In Memoriam Isen.
Kamis 17 September, jam dinding menunjukan pukul 20.13 WIB, saya menerima pesan via messenger yang bunyinya “Kak Viktor sudah meninggal”. Saya yang berada di sudut tembok kost kota Surabaya itu, mencoba untuk tidak meyakinkan informasi pilu ini. Namun, berbagai pesan WA, messenger dan telepon yang saya terima dengan berat air mata menetes, suara tangis tak bisa dibendung lagi, ahk sayang Viktor.
2 September 2020, ko masih chat dengan saya. Ko bilang “Isen ko sudah pindahkan tong pu foto kh ? kalau sudah kirim ke sa dulu”. Karena ada kegiatan sa tidak sempat balas chat itu. Padahal itu komunikasi kita yang terakhir kalinya. Bersama awan yang telah redup di kota pahlawan, ko buat sa berusaha dengan kuat untuk terima perpisahan ini. Ko benar-benar ajarkan sa arti sebuah kehilangan. Viktor tong dua pu masa kecil yang lucu itu sa mau cerita dengan siapa?.
Satu bulan lalu, saat sa masih di Papua, ko chat sa “Isen kapan pulang ke Surabaya kh?” Sa bilang “Besok nih sa pulang”. Ko hanya balas “Waahh sioo sayang ah”. Viktor sa tra bayangkan, ternyata itu ko chat saya untuk yang terkahir kalinya. Sa tra yakin, itu ko pu suara yang terakhir. Sampai sa tulis sepenggal tulisan ini, sa tra habis pikir tentang tong punya masa-masa di Asiti. Kampung Asiti masih tulis semuanya.
Sa masih ingat saat tong sama-sama di SD YPPK St. Yohanes Asiti, seragam merah putih menghiasi halaman sekolah, tong baku rangkul ke sekolah, tong lari-lari saat pulang. Tong sudah atur rencana, sebentar mau ke kali atau ke hutan, ke Kamundan atau tong pergi pasang jerat, cari ikan dan sebagainya. Tak sebatas itu, hari minggu di gereja, ko masih ukir tong pu kisah. Ko su datang ke sa, tong dua baku kawan ke gereja, duduk di bangku paling depan dekat Altar. Tong dua baku bisik lalu keluar dari gereja, pergi cari jeruk, petik buah, baku ganggu di gereja. Viktor semua masih melekat sekali dalam sa pu benak.
Viktor, sa buka chat, sa baca lagi yang tong dua bercanda, baku ganggu, sioo Viktor. Sa pu jari tidak mau bergerak lagi lukiskan tong pu masa kecil ke dalam tulisan. Selamat Jalan Viktor Umagi. Kampung Asiti masih simpan tong pu cerita. Rest In Peace Isen, Hares aah. (**)