Yordan Sedik: Masyarakat Harus Kembali Dengan Pangan Lokal

diptapapua.com, TAMBRAUW- Maraknya penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) di dunia hingga ke Indonesia dan khususnya di Papua, hal itu berdampak pada segala bidang, seperti ekonomi salah satunya. Mengantisipasi penyebaran Covid-19, beberapa perusahaan menghentikan proses kerjanya. Kondisi ini akan berdampak besar pada kebutuhan pokok (sandang, papan dan pangan).

Melihat kondisi di tengah wabah ini, Yordan Evan Sedik, pemuda asal Tambrauw ini menegaskan agar masyarakat Papua atau Khususnya masyarakat Tambrauw untuk kembali memproduksi pangan lokal agar dapat bertahan hidup.

“Mulai dari sekarang kita harus kembali berkebun karena ke depan akan terjadi yang namanya krisis ekonomi maupun yang lainnya, maka salah satu langkah untuk bertahan hidup harus kembali berkebun Karena wabah ini semakin meningkat  dan pemerintah pun akan kewalahan untuk menjamin kehidupan masyarakat,” tutur Jordan sapaan akrabnya (4/05).

“Jangan berharap dengan beras karena masyarakat Tambrauw atau Papua pada umumnya mempunyai makanan lokal seperti kasbi, keladi, petatas, pisang dan sebagainya,”sambungnya kepada redaksi diptapapua.com.

Pria asal Senopi Kabupaten Tambrauw ini menegaskan bahwa wabah ini akan berdampak besar pada bidang ekononomi, oleh sebab itu dirinya berharap masyarakat tidak lagi bergantung pada pemerintah, apapun bantuan yang diberikan pemerintah harus disyukuri dan digunakan sebaik-baiknya.

“ Virus Corona ini ke depan akan berdampak pada ekonomi, maka bagi masyarakat Papua dan Tambrauw khususnya berhenti untuk mengharapkan belas kasihan dari pemerintah, bantuan yang sudah diberikan  dari pemerintah untuk menunjang kebutuhan digunakan dengan baik,” tegas pria asal Tambrauw ini.

Mahasiswa Pertanian semester 8 di Polbangtan Manokwari ini meminta kepada seluruh kaum muda, para akademis agar memberi pemahaman terhadap masyarakat Papua dan khususnya Masyarakat Tambrauw terkait kondisi yang saat ini terjadi.

“Saya minta bantuan untuk teman-teman mahasiswa, pemuda atau pun pelajar untuk memberi pemahaman kepada masyarakat Papua dan Tambrauw khususnya tentang kondisi yang dihadapi,” beber Jordan saat dikonfirmasi redaksi diptapapua.com

“Saya tegaskan agar segera mandiri jangan tergantung pada pemerintah,” tutup mahasiswa semester 8 ini . (N/F: maxi)

"Obor Untuk Papua"

Related Articles

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

Mahasiswa Nduga dan Lanny Jaya Kota Malang Sikapi Konflik Horizontal antara Masyarakat Lanny Jaya dan Nduga

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Konflik berawal dari kasus perselingkuhan yang berujung konflik saudara di kampung Hilekma, Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua...

IPMK Kota Studi Jayapura Dukung Deklarasi Lembah Kebar Sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Kebar (IPMK) Kota Studi Jayapura mendukung deklarasi Lembah Kebar sebagai Tanah Injil dan Keadilan Ekologis...

Pernyataan Sikap Mahasiswa dan Pelajar Asal Nduga Terkait Dana Pendidikan

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Manusia Membutuhkan Pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar Manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara...

Teror Terhadap Mahasiswa Papua: Tetap Tenang dan Berbahaya

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Poster ini bukan untuk dikriminalisasi, maupun untuk mengganggu psikologis kawan-kawan. Barang kaya begini kita sudah alami dari lama sejak...

Kronologis dan Tuntutan Keluarga Korban Penembakan Thobias Silak

DIPTAPAPUA.com - Obor Untuk Papua - Kronologis dan tuntutan ini dikeluarkan oleh keluarga Thobias Silak, korban penembakan yang mati di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada...